Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kimia adalah Chemistry, Chemistry is Kimia

Kimia adalah Chemistry, Chemistry is Kimia


Kimia, bukan kata yang asing ditelinga karena sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kata “Chemistry” yang baru-baru ini menjadi populer di kalangan remaja.

Contoh kasus: “Makanan ini tidak mengandung bahan Kimia sehingga aman bagi tubuh”, “Lotion ini terbuat dari bahan alami, tidak mengandung bahan Kimia sedikitpun sehingga aman untuk kulit.”

Kedua contoh kasus tersebut pastinya sering kita dengar setidaknya dari penjual dan pembeli makanan, penjual dan pengguna kosmetik, atau bahkan dari pakar/ahli.

Dalam kasus tersebut seolah-olah mengindikasikan Kimia adalah sesuatu hal yang sangat berbahaya, tidak baik untuk tubuh dan kesehatan seseorang.

Padahal sebenarnya apa yang kita jumpai, kita lakukan, dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari Kimia. Karena semua apapun yang ada dalam kehidupan kita mengandung komponen zat Kimia. Masalah baik atau tidak baik untuk tubuh dan kesehatan salah satunya bergantung pada bagaimana cara menggunakannya.

Lalu kata Chemistry sering dikaitkan dengan perasaan atau cinta seseorang, “kita punya Chemistry yang sama, makannya kita bisa selaras dan bekerja sama dengan baik menyesaikan tugas-tugas”, atau “sepertinya aku dan kamu memiliki Chemistry, apakah kita bisa hidup bersama dalam sebuah rumah bernama keluarga?”

Kata Chemistry sering digunakan oleh remaja masa kini untuk mengungkapkan sesuatu hal yang berhubungan dengan persaan dirinya dengan orang lain karena memiliki keterikatan yang sama.

Lalu apa sih sebenarnya Kimia itu? Apa sih sebenarnya Chemistry itu?



Kimia adalah Chemistry, Chemistry is Kimia.

Jadi, Kimia adalah bahasa Indonesia dari Chemistry, and Chemistry is a English Language for Kimia.

Kimia atau Chemistry berasal dari bahasa Arab, yaitu “AlKimia” atau “Alkemi” yang berarti perubahan materi (Chemistry is the science of matter).

Diperkenalkan pertama kali oleh seorang ilmuwan Arab bernama Jabir bin Hayyan (700-778 M). Suatu ilmu pengetahuan yang berkembang karena adanya keinginan ilmuwan Arab pada masa itu untuk mengubah besi menjadi emas, atau dengan kata lain seni menyepuh logam dan mineral.

Kata AlKimia atau Alkemi tersebut, secara singkat dapat disimpulkan bahwa ilmu Kimia berarti ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yakni mengubah suatu materi menjadi materi lain.

Secara lengkapnya, ilmu Kimia merupakan ilmu yang mengkaji zat dari segi sifat, komposisi, struktur, ikatan, perubahan, dan pembuatannya serta perubahan energi yang terlibat (Mulyono, 2012).

Kimia berkedudukan sebagai Ilmu Dasar dalam cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bersama empat bidang ilmu lainnya yakni Fisika, Biologi, Astronomi, dan Geologi.

Perbedaan ilmu kimia dengan bidang IPA lainnya seperti fisika dan biologi, yaitu:
  • Perbedaan dengan ilmu fisika, kimia adalah ilmu yang mengkaji transformasi materi.
  • Perbedaan dengan ilmu biologi, kimia adalah ilmu yang mengkaji di tingkat atom, molekular atau ionik.
Kini sebagai ilmu pengetahuan (pengetahuan ilmiah), kimia berkembang pesat dan diperkirakan mencakup lebih dari 60 cabang ilmu, seperti kimia lingkungan, kimia nuklir, kimia tekstil, kimia kedokteran, kimia-entrepreneur, dan lain sebagainya.




Referensi:
Mulyono. (2012). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.






whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis