Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Lirik Lagu Iwan Fals Album Best of The Best 2000 Lengkap

Kumpulan Lirik Lagu Iwan Fals Album Best of The Best 2000 Lengkap 

Kumpulan Lirik Lagu Iwan Fals Album Best of The Best 2000 Lengkap — Siapa yang tak kenal Iwan Fals, musisi legendaris Indonesia yang terkenal karena lagu-lagunya yang kritis terhadap kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya di Indonesia. Dengan gitar bolongnya, Iwan Fals menyuarakan lagunya yang garang terhadap kebijakan pemerintah Orba kala itu.

Pada tahun 2000, ia merilis album yang berjudul Best of The Best. Album ini merupakan kompilasi karya-karya terbaik Iwan Fals sepanjang karirnya sebagai musisi hingga tahun 2000an. Dua lagu utama dalam album ini ialah “Entah” dan “Kumenanti Seorang Kekasih” yang merupakan lagu berkisah tentang Cinta.

Sesuai dengan judul di atas, tulisan ini adalah kumpulan lirik lagu Iwan Fals dalam album Best of The Best. Lirik lagu ini dibuat untuk semakin memperkaya pengetahuan dan menghayati setiap kata demi kata dan bait demi bait lagu karya Iwan Fals a.k.a Virgiawan Listanto. Untuk itu, silahkan disimak guys ^^

 

1. ENTAH

Entah mengapa

Aku tak berdaya

Waktu kau bisikkan

Jangan aku kau tinggalkan

 

Tak tahu dimana

Ada getar terasa

Waktu kau katakan

Ku butuh dekat denganmu

 

Seperti biasa

Aku diam tak bicara

Hanya mampu pandangi

Bibir tipismu yang menari

 

Seperti biasa

Aku tak sanggup berjanji

Hanya mampu katakan

Aku cinta kau saat ini

 

Entah esok hari

Entah lusa nanti

Entah

 

Sungguh mati betinaku

Aku tak mampu beri sayang yang cantik

Seperti kisah cinta di dalam komik

 

Sungguh mati betinaku

Buang saja angan angan itu

Lalu cepat peluk aku

 

Lanjutkan saja langkah kita

Rasalah

Rasalah

Apa yang terasa

 

2. KUMENANTI SEORANG KEKASIH

Bila mentari bersinar lagi

Hatiku pun ceria kembali (asyik)

Kutatap mega tiada yang hitam

Betapa indah hari ini

 

Kumenanti seorang kekasih

Yang tercantik yang datang dihari ini

Adakah dia akan selalu setia

Bersanding hidup penuh pesona harapanku

 

Jangan kau tak menepati janji

Datanglah dengan kasihmu

Andai kau tak datang kali ini

Punah harapanku

 

3. SURAT BUAT WAKIL RAKYAT

Untukmu yang duduk sambil diskusi

Untukmu yang biasa bersafari

Disana di gedung DPR

 

Wakil rakyat kumpulan orang hebat

Bukan kumpulan teman teman dekat

Apalagi sanak famili

 

Dihati dan lidahmu kami berharap

Suara kami tolong dengar lalu sampaikan

Jangan ragu jangan takut karang menghadang

Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

 

Dikantong safarimu kami titipkan

Masa depan kami dan negeri ini

Dari Sabang sampai Merauke

 

Saudara dipilih bukan di lotere

Meski kami tak kenal siapa saudara

Kami tak sudi memilih para juara

Juara diam juara he eh juara hahaha

 

Untukmu yang duduk sambil diskusi

Untukmu yang biasa bersafari

Disana di gedung DPR

 

Dihati dan lidahmu kami berharap

Suara kami tolong dengar lalu sampaikan

Jangan ragu jangan takut karang menghadang

Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

 

Wakil rakyat seharusnya merakyat

Jangan tidur waktu sidang soal rakyat

Wakil rakyat bukan paduan suara

Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

 

Wakil rakyat seharusnya merakyat

Jangan tidur waktu sidang soal rakyat

Wakil rakyat bukan paduan suara

Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

 

Wakil rakyat seharusnya merakyat

Jangan tidur waktu sidang soal rakyat

Wakil rakyat bukan paduan suara

Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

 

Wakil rakyat seharusnya merakyat

Jangan tidur waktu sidang soal rakyat

Wakil rakyat bukan paduan suara

Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

 

4. MATA INDAH BOLA PING PONG

Pria mana yang tak suka

Senyummu juwita

Kalau ada yang tak suka

Mungkin sedang goblok

 

Engkau baik

Engkau cantik

Kau wanita

Aku cinta

 

Mata indah bola ping pong

Masihkah kau kosong

Bolehkah aku membelai

Hidungmu yang aduhai

 

Engkau baik

Engkau cantik

Kau wanita

Aku puja

 

Jangan marah kalau kugoda

Sebab pantas kau digoda

Salah sendiri kau manis

Punya wajah teramat manis

 

Wajar saja kalau kuganggu

Sampai kapan pun kurindu

Lepaskan tawamu nona

Agar tak murung dunia

 

Engkau baik

Engkau cantik

Kau wanita

Aku cinta

 

Aku puja

Kau betina

Bukan gombal

Aku yang gila

 

Jangan marah kalau kugoda

Sebab pantas kau digoda

Salah sendiri kau manis

Punya wajah teramat manis

 

Wajar saja kalau kuganggu

Biar mampus aku rindu

Lepaskan tawamu nona

Agar tak murung dunia

 

Mata indah bola ping pong

Masihkah kau kosong

Bolehkah aku membelai

Hidungmu yang aduhai

 

Mata indah bola ping pong

Masihkah kau kosong

Bolehkah aku membelai

Bibirmu yang aduhai

 

Mata indah bola ping pong

Masihkah kau kosong

Bolehkah aku membelai

Pipimu yang aduhai

 

Mata indah bola ping pong

Masihkah kau kosong

Bolehkah aku membelai

Jidatmu yang aduhai

 

5. GURU OEMAR BAKRI

Tas hitam dari kulit buaya

Selamat pagi berkata bapak Umar Bakri

Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali

 

Tas hitam dari kulit buaya

Mari kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti

Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu

 

Laju sepeda kumbang dijalan berlubang

Selalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang

Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang

Banyak polisi bawa senjata berwajah garang

 

Bapak Umar Bakri kaget apa gerangan?

“Berkelahi pak!” jawab murid seperti jagoan

Bapak Umar Bakri takut bukan kepalang

Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut (Bakri kentut)

cepat pulang

 

Busyet... standing dan terbang

 

Umar Bakri Umar Bakri

Pegawai negeri

Umar Bakri Umar Bakri

Empat puluh tahun mengabdi

Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

 

Umar Bakri Umar Bakri

Banyak ciptakan menteri

Umar Bakri

Profesor dokter insinyurpun jadi

(Bikin otak orang seperti otak Habibie)

Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri

Seperti dikebiri

 

Bakri Bakri

Kasihan amat loe jadi orang

Gawat

 

6. MIMPI YANG TERBELI

Berjalan di situ

Di pusat pertokoan

Melihat-lihat barang-barang

Yang jenisnya beraneka ragam

 

Cari apa di sana

Pasti tersedia

Asal uang di kantong cukup

Tentu tak ada soal

 

Aku ingin membeli

Kamu ingin membeli

Kita ingin membeli

Semua orang ingin membeli

 

Apa yang dibeli ?

Mimpi yang terbeli

Sebab harga barang tinggi

Tiada pilihan selain mencuri

 

Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli ?

Sampai nanti sampai habis terjual harga diri

Sampai kapan harga harga itu melambung tinggi ?

Sampai nanti sampai kita tak bisa bermimpi

 

Segala produksi ada disini

Menggoda kita untuk memiliki

Hari hari kita berisi hasutan

Hingga kita tak tahu diri sendiri

 

Melihat anak kecil

Mencuri mainan

Yang harganya tak terjangkau

Oleh bapaknya yang maling

 

7. TIKUS-TIKUS KANTOR

Kisah usang tikus tikus kantor

Yang suka berenang di sungai yang kotor

Kisah usang tikus tikus berdasi

Yang suka ingkar janji lalu sembunyi

 

Dibalik meja teman sekerja

Didalam lemari dari baja

 

Kucing datang cepat ganti muka

Segera menjelma bagai tak tercela

Masa bodoh hilang harga diri

Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi

 

Tikus tikus tak kenal kenyang

Rakus rakus bukan kepalang

Otak tikus memang bukan otak udang

Kucing datang tikus menghilang

 

Kucing kucing yang kerjanya molor

Tak ingat tikus kantor datang menteror

Cerdik licik tikus bertingkah tengik

Mungkin karena sang kucing pura pura mendelik

 

Tikus tau sang kucing lapar

Kasih roti jalanpun lancar

Memang sial sang tikus teramat pintar

Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar

 

8. GALANG RAMBU ANARKI

Galang Rambu Anarki anakku

Lahir awal Januari

Menjelang pemilu

 

Galang Rambu Anarki dengarlah

Terompet tahun baru

Menyambutmu

 

Galang Rambu Anarki ingatlah

Tangisan pertamamu

Ditandai BBM membumbung tinggi

 

Maafkan kedua orang tuamu kalau

(Tak mampu beli susu)

BBM naik tinggi (susu tak terbeli)

Orang pintar tarik subsidi

Mungkin bayi kurang gizi

 

Galang Rambu Anarki anakku

 

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

 

Galang Rambu Anarki dengarlah

Terompet tahun baru

Menyambutmu

 

Galang Rambu Anarki ingatlah

Tangisan pertamamu

Ditandai BBM melambung tinggi

 

Maafkan kedua orang tuamu kalau

(Tak mampu beli susu)

BBM naik tinggi (susu tak terbeli)

Orang pintar tarik subsidi

Anak kami kurang gizi

 

Galang Rambu Anarki anakku

 

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

 

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

 

9. KEMESRAAN

Suatu hari

Dikala kita duduk ditepi pantai

Dan memandang

Ombak dilautan yang kian menepi

 

Burung camar

Terbang bermain diderunya air

Suara alam ini

Hangatkan jiwa kita

 

Sementara

Sinar surya perlahan mulai tenggelam

Suara gitarmu

Mengalunkan melodi tentang cinta

 

Ada hati

Membara erat bersatu

Getar seluruh jiwa

Tercurah saat itu

 

Kemesraan ini

Janganlah cepat berlalu

Kemesraan ini

Ingin kukenang selalu

 

Hatiku damai

Jiwaku tentram disampingmu

Hatiku damai

Jiwaku tentram bersamamu

 

Bersamamu

 

10. O EA EO (ORANG PINGGIRAN)

Orang pinggiran

Ada di trotoar

Ada di bis kota

Ada di pabrik pabrik

 

Orang pinggiran

Di terik mentari

Di jalan becek

Menyanyi dan menari

 

Lagunya nyanyian hati

Tarinya tarian jiwa

Seperti tangis bayi dimalam hari

 

Sepinya waktu kala sendiri

Sambil berbaring meraih mimpi

Menatap langit langit tak perduli

Sebab esok pagi kembali

 

Orang pinggiran

Didalam lingkaran

Berputar putar

Kembali kepinggiran

 

Lagunya nyanyian hati

Tarinya tarian jiwa

Seperti tangis bayi dimalam hari

 

Sepinya waktu kala sendiri

Sambil berbaring meraih mimpi

Menatap langit langit tak perduli

Sebab esok pagi kembali

 

Orang pinggiran

Bukan pemalas

 

Orang pinggiran

Pekerja keras

 

Orang pinggiran

Tidak mengeluh

 

Orang pinggiran

Terus melenguh

 

11. SUGALI

Sua sua sua suara berita

Tertulis dalam koran

Tentang seorang lelaki yang sering keluar masuk bui

Jadi buronan polisi

 

Dar der dor suara senapan

Sugali anggap petasan

Tiada rasa ketakutan punya ilmu kebal senapan

Semakin lupa daratan

 

Lihat sugali menari

Di lokasi WTS kelas teri

Asik lembur sampai pagi

Usai garong hambur uang peduli setan

 

Di di du Di du da di du

Di di du di du du

Di di du Di du da di du

Di du da di du di da di du di da du

 

Ramai gunjing tentang dirimu

Yang tak juga hinggap rasa jemu

Suram hari depanmu

 

Rasa was was mata beringas

Menunggu datang peluru yang panas

Di waktu hari naas

 

Oh bisik jangkrik ditengah malam

Tenggelam dalam suara letusan

Kata berita di mana mana

Tentang Sugali tak tenang lagi dan lari sembunyi

 

Tar ter tor suara senapan

Sugali anggap petasan

Tiada rasa ketakutan punya ilmu kebal senapan

Sugali makin keranjingan

 

Lihat sugali menari

Di lokasi WTS kelas teri

Asik joget sampai lecet

Genit gelitik cewek binal paling busyet

 

Di di du Di du da di du

Di di du di du du

Di di du Di du da di du

Di du da di du di da di du di da du

 

12. ANTARA AKU KAU DAN BEKAS PACARMU

Tabir gelap yang dulu hinggap

Lambat laun mulai terungkap

Labil tawamu tak pasti tangismu

Jelas membuat aku sangat ingin mencari

 

Apa yang tersembunyi

Dibalik manis senyummu

Apa yang tersembunyi

Dibalik bening dua matamu

 

Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti

Lalu aku coba untuk mengerti

Saat engkau tiba disimpang jalan

Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan

(kau bimbang tentukan arah tujuan)

 

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

 

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

 

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

 

13. LANCAR

Sejak palapaku mengorbit ke angkasa

Kemajuan teknologiku semakin menggila

Komunikasipun bertambah mudah

Walau itu jauh di luar kota

 

Disana sini dan dimana mana

Terlihat berita tentang pembangunan

Terciptalah kini pemerataan

Bangsaku kini telah dipintu kemajuan

 

Tinggal semua perlu kesadaran

Jangan kita berpangku tangan

Teruskan hasil perjuangan

Dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan

 

Asal jangan pembangunan

Dijadikan korban

Asal jangan pembangunan

Hanya untuk si tuan Polan

 

Disana sini dan dimana mana

Terlihat berita tentang pembangunan

Terciptalah kini pemerataan

Bangsaku kini sudah diambang kemajuan

 

Tinggal semua perlu kesadaran

Jangan kita berpangku tangan

Teruskan hasil perjuangan

Dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan

 

Asal jangan pembangunan

Dibuat kesempatan

Asal jangan pembangunan

Dijadikan korban

Asal jangan pembangunan

Bikin resah kaum susah

Asal jangan pembangunan

Bikin mandul hutan gundul

Asal jangan pembangunan

Bikin gendut kulit perut

Asal jangan pembangunan

Bikin subur kaum makmur

Asal jangan pembangunan

Bikin kotor meja kantor

Asal jangan pembangunan

Buat senang cacing cacing

 

14. ETHIOPIA

Dengar rintihan berjuta kepala

Waktu lapar menggila

Hamparan manusia tunggu mati

Nyawa tak ada arti

 

Kering kerontang meradang

Entah sampai kapan

Datang tikam nurani

 

Selaksa doa penjuru dunia

Mengapa tak rubah bencana

Menjerit Afrika mengerang Ethiopia

 

Ethiopia Ethiopia

Ethiopia Ethiopia

Ethiopia Ethiopia

Ethiopia Ethiopia

 

Derap langkah sang penggali kubur

Angkat yang mati dengan kelingking

Parade murka bocah petaka

Tak akan lenyap kian menggema

 

Nafas orang-orang disana

Merobek telinga

Telanjangi kita

 

Lalat-lalat berdansa cha cha cha

Berebut makan dengan mereka

Tangis bayi ditetek ibunya

Keringkan air mata dunia

 

Obrolan kita dimeja makan

Tentang mereka yang kelaparan

Lihat sekarat dilayar TV

Antar kita pergi ke alam mimpi

 

Ethiopia Ethiopia

Ethiopia Ethiopia

Ethiopia Ethiopia

Ethiopia Ethiopia

 

”Disana terlihat ribuan burung nazar...

Terbang disisi iga iga yang keluar...

Jutaan orang memaki takdirnya...

Jutaan orang mengutuk nasibnya...

Jutaan orang marah...

Jutaan orang tak bisa berbuat apa apa... “

 

”Setiap detik selalu saja ada yang merintih...

Setiap menit selalu saja ada yang mengerang...”

 

Ethiopia Ethiopia

Ethiopia Ethiopia

 

“Aku dengar jeritmu dari sini...

Aku dengar...

Aku dengar tangismu dari sini...

Aku dengar... “

 

”Namun aku hanya bisa mendengar...

Aku hanya bisa sedih...

Hitam kulitmu...

Sehitam nasibmu kawan... ”

 

”Waktu kita asik makan...

Waktu kita asik minum...

Mereka haus...

Mereka lapar...

Mereka lapar...

Mereka lapar... “

 

15. BELUM ADA JUDUL

Pernah kita sama sama susah

Terperangkap didingin malam

Terjerumus dalam lubang jalanan

Digilas kaki sang waktu yang sombong

Terjerat mimpi yang indah

Lelah

 

Pernah kita sama sama rasakan

Panasnya mentari hanguskan hati

Sampai saat kita nyaris tak percaya

Bahwa roda nasib memang berputar

Sahabat masih ingatkah

Kau

 

Sementara hari terus berganti

Engkau pergi dengan dendam membara

Dihati

 

Cukup lama aku jalan sendiri

Tanpa teman yang sanggup mengerti

Hingga saat kita jumpa hari ini

Tajamnya matamu tikam jiwaku

Kau tampar bangkitkan aku

Sobat

 

Sementara hari terus berganti

Engkau pergi dengan dendam membara

Dihati

 

16. CELOTEH CAMAR TOTOL DAN CEMAR

Api menjalar dari sebuah kapal

Jerit ketakutan

Keras melebihi gemuruh gelombang

Yang datang

 

Sejuta lumba lumba mengawasi cemas

Risau camar membawa kabar

Tampomas terbakar

Risau camar memberi salam

Tampomas Dua tenggelam

 

Asap kematian

Dan bau daging terbakar

Terus menggelepar dalam ingatan

 

Hatiku rasa

Bukan takdir tuhan

Karena aku yakin itu tak mungkin

 

Korbankan ratusan jiwa

Mereka yang belum tentu berdosa

Korbankan ratusan jiwa

Demi peringatan manusia

 

Korbankan ratusan jiwa

Mereka yang belum tentu berdosa

Korbankan ratusan jiwa

Demi peringatan manusia

 

Bukan bukan itu

Aku rasa kita pun tahu

Petaka terjadi

Karena salah kita sendiri

 

Datangnya pertolongan

Yang sangat diharapkan

Bagai rindukan bulan

Lamban engkau pahlawan

Celoteh sang camar

 

Bermacam alasan

Tak mau kami dengar

Di pelupuk mata hanya terlihat

Jilat api dan jerit penumpang kapal

 

Tampomas sebuah kapal bekas

Tampomas terbakar di laut lepas

Tampomas tuh penumpang terjun bebas

Tampomas beli lewat jalur culas

Tampomas hati siapa yang tak panas

Tampomas kasus ini wajib tuntas

Tampomas koran koran seperti amblas

Tampomas pahlawanmu kurang tangkas

Tampomas cukup tamat bilang naas

 

17. SORE TUGU PANCORAN

Si Budi kecil kuyup menggigil

Menahan dingin tanpa jas hujan

Di simpang jalan tugu pancoran

Tunggu pembeli jajakan koran

 

Menjelang maghrib hujan tak reda

Si Budi murung menghitung laba

Surat kabar sore dijual malam

Selepas isya melangkah pulang

 

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu

Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu

Anak sekecil itu sempat nikmati waktu

Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepang

 

Cepat langkah waktu pagi menunggu

Si Budi sibuk siapkan buku

Tugas dari sekolah selesai setengah

Sanggupkah si Budi diam di dua sisi

 

18. SARJANA MUDA

Berjalan seorang pria muda

Dengan jaket lusuh dipundaknya

Disela bibir tampak mengering

Terselip sebatang rumput liar

 

Jelas menatap awan berarak

Wajah murung semakin terlihat

Dengan langkah gontai tak terarah

Keringat bercampur debu jalanan

 

Engkau sarjana muda

Resah mencari kerja

Mengandalkan ijazahmu

 

Empat tahun lamanya

Bergelut dengan buku

Tuk jaminan masa depan

 

Langkah kakimu terhenti

Didepan halaman sebuah jawatan

 

Terjenuh lesu engkau melangkah

Dari pintu kantor yang diharapkan

Terngiang kata tiada lowongan

Untuk kerja yang didambakan

 

Tak perduli berusaha lagi

Namun kata sama kau dapatkan

Jelas menatap awan berarak

Wajah murung semakin terlihat

 

Engkau sarjana muda

Resah tak dapat kerja

Tak berguna ijazahmu

 

Empat tahun lamanya

Bergelut dengan buku

Sia sia semuanya

 

Setengah putus asa dia berucap... maaf ibu...

 

19. AKU SAYANG KAMU

Susah susah mudah kau kudekati

Kucari engkau lari kudiam kau hampiri

Jinak burung dara justru itu kusuka

Bila engkau tertawa hilang semua duka

 

Gampang naik darah omong tak mau kalah

Kalau datang senang nona cukup ramah

Bila engkau bicara persetan logika

Sedikit keras kepala ah dasar betina

 

Ku suka kamu

Sungguh suka kamu

Ku perlu kamu

Sungguh perlu kamu

 

Engkau aku sayang sampai dalam tulang

Banyak orang bilang aku mabuk kepayang

Aku cinta kamu bukan cinta uangmu

Aku puja selalu setiap ada waktu

 

Ku suka kamu

Sungguh suka kamu

Ku perlu kamu

Sungguh perlu kamu

 

Langsat kuning cina warna kulit nona

(Rambut kepang dua kadang ekor kuda)

Bibir merah muda lesung pipit pun ada

Wajah cukup lumayan dapat poin enam

Kalau nona berjalan rembulan pun padam

 

20. PESAWAT TEMPURKU

Waktu kau lewat

Aku sedang mainkan gitar

Sebuah lagu yang kunyanyikan

Tentang dirimu

 

Seperti kemarin

Kamu hanya lemparkan senyum

Lalu pergi begitu saja

Bagai pesawat tempur

 

Hei kau yang manis

Singgahlah dan ikut bernyanyi

Sebentar saja nona

Sebentar saja hanya sebentar

 

Rayuan mautku

Tak membuat kau jadi galak

Bagai seorang diplomat ulung

Engkau mengelak

 

Kalau saja aku bukanlah penganggur

Sudah kupacari kau

Jangan bilang tidak bilang saja iya

Iya lebih baik daripada kau menangis

 

Penguasa penguasa

Berilah hambamu uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

 

Penguasa penguasa

Berilah hambamu uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

 

Oh ya andaikata

Dunia tak punya tentara

Tentu tak ada perang

Yang banyak makan biaya

 

Oh oh ya andaikata

Dana perang buat diriku

Tentu kau mau singgah

Bukan cuma tersenyum

 

Kalau hanya senyum yang engkau berikan

Westerling pun tersenyum

Bersinggahlah sayang pesawat tempurku

Mendarat mulus didalam sanubariku

 

Penguasa penguasa

Berilah hambamu uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

 

Penguasa penguasa

Berilah hambamu uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

 

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

 

Beri hamba uang

 

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

Beri hamba uang

 

Nah, itu dia Kumpulan Lirik Lagu Iwan Fals Album Best of TheBest 2000 Lengkap. Semoga bermanfaat ^^ 

Salam satu "Oi" (Orang Indonesia).

whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis