Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

WN Volume 5 Part 2 | Alur Cerita Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation

Mushoku Tensei Alur Cerita WN Vol 5 Part 2

Hai guys! Selamat datang di whyushack.com. Kali ini aku akan membahas tentang Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation. 

Sekarang aku bakal bahas kelanjutan anime ini berdasarkan Web Novelnya. Aku bakal merangkum web novel volume 5 part kedua. Konten ini diperuntukkan buat kalian yang penasaran dengan kelanjutan animenya. 

Di episode sebelumnya kita disuguhkan dengan adegan pertempuran antara Rudeus versus pemimpin dari kelompok penculik, yang ternyata adalah ayahnya sendiri, Paul. Serta adegan perjalanan Paul dan Norn setelah di teleportasi.

Kali ini kita akan melihat lanjutan pertemuan antara Paul dan Rudeus, dan beberapa kejutan yang akan terungkap.

Konten ini tentu saja merupakan konten spoiler. Bagi yang tidak suka spoiler aku sarankan untuk tidak melanjutkan membaca. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita menuju lanjutan ceritanya.

Dalam setengah tahun pertama, Paul dan grup mencari wilayah Fedoa telah berhasil mengumpulkan sejumlah besar orang yang telah di teleportasi ke benua Milish. Namun ada beberapa orang juga berakhir dengan dijual sebagai budak. Maka dari itu, Paul dan rekannya bertekad untuk menyelamatkan orang yang berakhir menjadi budak. 

Paul mencoba mengandalkan keluarga Zenith. Oh ya, Sebagai informasi istri Paul, Zenith berasal dari keluarga terpandang yang berasal dari kota Milishion, benua Milish yang memiliki posisi sebagai bangsawan yang kuat di kerajaan suci Milish.

Dengan menggunakan posisi keluarga Zenith sebagai bangsawan, Paul berhasil membeli kembali kebebasan para korban yang berakhir menjadi budak. Selain itu, Paul membantu mereka yang kesusahan. 

Misal, apabila mereka harus kembali dengan berjalan kaki Paul dan rekannya akan memberikan biaya perjalanan untuk meringankan bebannya. Dan untuk orang tua dan anak-anak yang telah ditemukan oleh grup mencari wilayah Fedoa disediakan tempat untuk beristirahat.

Pada kasus khusus, beberapa budak tidak kunjung dibebaskan oleh tuannya dengan alasan yang berbelit-belit. Maka Paul dan rekannya akan menjadi penjahat dan menculik mereka kembali. 

Tindakan yang Paul dan rekannya lakukan itu merupakan tindakan yang melawan hukum. Bangsawan kerajaan Milish yang menyadari tindakan Paul tersebut tentu tidak tinggal diam. Banyak dari mereka mengirim tentara pribadi untuk menyerang Paul sehingga banyak anggota Paul yang mati.

Satu tahun telah berlalu, kabar tentang keluarga Paul pun belum juga terdengar. Sampai saat ini Paul dan rekannya masih sibuk melakukan misi penyelamatan dengan mengirimkan tim menuju tempat untuk menjemput para korban yang terjebak. Dan juga mereka masih melakukan pembebasan budak. 

Aksi yang terlalu berani yang dilakukan oleh Paul tentu saja semakin mengundang banyak kebencian dari pihak bangsawan. Banyak anggota Paul yang terbunuh maupun terluka parah. Tekanan demi tekanan Paul rasakan, beberapa anggota menyalahkan aksi Paul yang terlalu berani.

Belum lagi orang-orang yang Paul kenal di desa Buena banyak yang ditemukan telah menjadi mayat. Dan juga mengenai persoalan Paul dan rekan-rekannya yang gagal menghentikan para pengungsi yang berusaha bunuh diri. 

Hampir setiap hari Paul menerima kenyataan-kenyataan yang pahit, hati Paul semakin buram. Dari sekian banyak pengorbanan yang telah dilakukan Paul, tetap saja tak satupun informasi tentang Zenith ataupun Lilia sampai ke telinga Paul. Belum lagi kabar tentang keberadaan Rudeus.

Satu setengah tahun berlalu, Paul semakin putus asa. Paul terlihat begitu depresi. Akhir-akhir ini Paul semakin sering minum-minum. Sebenarnya Paul sangat berharap banyak dengan Rudeus putranya. 

Paul menganggap Rudeus adalah harapan satu-satunya karena ia adalah putranya yang sangat jenius dan berbakat. Di manapun ia berada ia pasti sangat bisa diandalkan. 

Namun secuil kabar dari Rudeus pun belum pernah Paul dengar. Paul Sempat berpikir, apakah mereka semua telah mati.

Disaat Paul sedang mabuk-mabuk tersebut, anggota Paul melaporkan bahwa mereka sedang diserang di gudang oleh seorang bocah. Paul berpikir, apakah orang tersebut merupakan kiriman para bangsawan yang benci terhadap aksinya. 

Gudang yang diserang itu adalah markas rahasia grup mencari wilayah Fedoa yang memiliki tujuan khusus membebaskan para budak. Paul dan rekan-rekannya bergegas menuju markas itu.

Singkat cerita, kita kembali ke adegan di mana Paul bertemu dengan Rudeus dengan cara yang tak terduga. 

Setelah pertarungan di gudang, kita akan diperlihatkan adegan di mana Rudeus telah berada di penginapan Paul. Ada satu meja kayu melingkar dengan 10 kursi. Rudeus duduk di salah satunya dan Paul duduk tepat di depan Rudeus. Sedangkan rekan-rekan Paul duduk di kursi yang tersisa.

Rudeus juga melihat beberapa orang sedang disembuhkan akibat terkena serangan Rudeus. Rudeus berkata kepada Paul bahwa sudah lama tidak berjumpa dan Paul menjawab dengan suara yang lelah, "Rudi kamu selamat ya!" 

Rudeus sebenarnya bingung, mengapa Paul bisa berada di kota Milishion. Padahal jarak antara desa Buena dan kota Milishion seperti jarak antara Afrika dan Mongolia. 

Rudeus berpikir, semestinya Paul bertugas melindungi Desa Buena. Rudeus melanjutkan percakapan, "Jadi mengapa kau di sini, Ayah?" 

Kemudian Paul terlihat kaget karena pertanyaan itu, "Mengapa? Kamu bertanya mengapa? Kamu melihat pesan itu kan?"

Rudeus lantas menjawab, "Pesan apa yang sebenarnya Ayah katakan?" Rudeus bingung karena Rudeus tidak pernah menerima maupun melihat pesan apapun.

Paul mengerutkan kening. Paul melanjutkan pertanyaannya, "Oi Rudeus, apa yang telah kau lakukan sampai sekarang?" 

Rudeus merasa bahwa apa yang ditanyakan kepadanya terkesan sangat kasar. Namun Rudeus berupaya menjawab pertanyaan ayahnya, bahwa ia telah diteleportasi ke benua Milish dan melakukan perjalanan yang panjang.

Rudeus tampak berbicara banyak dan memberikan kesan yang menyenangkan. Rudeus berupaya agar ayahnya tidak begitu khawatir tentang apa yang Rudeus alami selama ini. 

Sebelum Rudeus menyelesaikan cerita yang menyenangkan itu kepada Paul, Paul langsung menyela dengan nada kesal. 

"Cukup! Dari nada bicaramu kelihatannya semua yang kamu alami cuma senang-senang saja. Mengapa kamu tidak mengumpulkan informasi tentang orang lain yang telah diteleportasi saat kamu berada di benua iblis!"

Rudeus terdiam. Rudeus tidak punya cara untuk menjawab pertanyaan Paul. Rudeus tidak pernah berpikir bahwa ada kemungkinan orang yang terjebak selain Rudeus di benua iblis.

Akhirnya Rudeus hanya berkata dengan singkat, bahwa ia lupa untuk mencari informasi. Paul tampak kesal melihat tingkah Rudeus dan jawaban bahwa ia lupa untuk mencari informasi. 

Berbagai bentuk ejekan Paul lontarkan kepada Rudeus. Salah satunya mengejek Rudeus yang hanya bersenang-senang bersama Eris. Karena perempuan bernama Eris inilah Rudeus lupa akan sesuatu hal yang penting. 

Rudeus pun hanya kembali terdiam. 

Salah satu anggota Paul yang mendengar percakapan mereka bilang ke Paul, bahwa sebaiknya tinggalkan saja Rudeus di sini, dia masih muda,  jadi apa boleh buat. Kemudian teman wanita Paul mendekat dan meletakkan tangannya di bahu Paul.

Rudeus yang melihat itu tertawa dan membalas ejekan-ejekan Paul dan bilang, "Kalau masalah perempuan kau tak berhak mengguruiku, Ayah!" 

Mata Paul berkaca-kaca dalam kemarahan dan bilang, "Apa hubungannya masalah ini dengan wanita!" 

Rudeus tak menghiraukan dan kembali mengejek tentang kegilaannya terhadap perempuan. Sebelum Rudeus melanjutkan ejekan-ejekannya, Paul menampar Rudeus hingga tersungkur ke lantai dan bicara, "Jangan ngelantur, Rudi!"

Paul mengira bahwa Rudeus ke sini dengan melewati Saintport, dan tentunya pastilah melihat pesan yang Paul pasang di guild petualang. 

Rudeus mencoba bangkit sambil berteriak, "Aku tidak tahu!" Rudeus mengepalkan tangan dan berusaha memukul Paul. 

Perkelahian antara ayah dan anak kembali terjadi. Singkat cerita, Rudeus menggunakan sihir yang baru ia pelajari di hutan Agung. Rudeus membuat tornado dengan tangan kanannya dan menghempaskan Paul. 

Paul kembali bangkit dan berjalan ke arah Rudeus, kemudian mengayunkan tangan kanannya. Pukulan ini sangat lemah, pikir Rudeus. Rudeus menangkap lengannya dan membanting Paul. Kemudian Rudeus menindihnya dan memukulnya berkali-kali.

Tiba-tiba seorang anak kecil menabrak tubuh Rudeus dari samping dan melerai perkelahian mereka. Anak itu ternyata Norn, adik perempuan Rudeus.

Norn berkata, "Jangan memukuli Ayah!" 

Rudeus tertegun melihat Norn. Norn menatap Rudeus dengan mata yang hampir ingin menangis. Tiba-tiba Rudeus melihat sekitar, dan semua pandangan penuh celaan tertuju kepadanya. Itu mengingatkan Rudeus di masa lalu ketika ia dibully. Rudeus menyerah. Ia begitu hancur saat itu. 

Kemudian Paul berkata, "Rudi, bukan cuma kamu yang diteleport. Semua orang di desa Buena juga terjebak dalam rencana teleportasi. Sementara kau berpetualang dengan riang gembira, banyak orang telah mati. Kami telah meninggalkan pesan di Saintport dan Westport di guild petualang. Kenapa kau tidak melihat mereka?"

Rudeus mematung. Tubuhnya kaku sesaat, dan mulai menyadari semua ini. Semua orang sudah hilang. Paul kembali menimpali perkataannya. bahwa ibunya Zenith kemudian Lilia dan Aisha sama sekali belum ditemukan. 

Mendengar pernyataan itu kaki Rudeus bergetar. Ia terhuyung-huyung seperti orang yang mabuk. Rudeus roboh dan bersandar di sebuah kursi. Rudeus paham, ternyata orang-orang di sini adalah kelompok regu pencari. Dan anak yang hendak Rudi selamatkan itu sebenarnya adalah budak yang diselamatkan oleh mereka.

Paul kemudian berkata, "Rudi, kukira kamu telah mengerti situasi ini sejak lama dan sudah mengambil tindakan." 

Sembari mendengarkan kata-kata Paul. Rudeus menundukkan kepala tanpa daya. Rudeus akhirnya paham mengapa Paul sangat marah kepadanya. Rudeus ingin meminta maaf, tapi ia terlanjur malu untuk mengatakannya.

Singkat cerita, Rudeus kembali ke penginapan. Ia ambruk di tempat tidur. Rudeus mengambil kertas surat yang belum sempat ia tulis, kemudian diremukkan dan dibuang. Rudeus begitu hancur. Baru saja ayahnya telah mengusirnya. 

Rudeus mulai merenungi apa yang ia lakukan selama satu setengah tahun ini. Rudeus mengerti bahwa ia telah gagal memahami sesuatu. Dan sebenarnya ia tidak tahu sama sekali jikalau bencana teleportasi bisa sebesar ini.

Rudeus mencoba menenangkan diri. Besok Rudeus akan mencoba berbicara kepada Paul sekali lagi. Rudeus akan mencoba menenangkan Paul dan ia akan fokus mencari korban di tempat-tempat yang belum Paul cari. 

Meskipun Rudeus sudah mengerti situasinya, entah kenapa hati Rudeus masih terasa sakit. Rudeus merasa mual, dan ia berlari ke kamar mandi. 

Eris akhirnya kembali ke penginapan di malam harinya. Setelah memahami apa yang terjadi kepada Rudeus, Eris mencoba menenangkan hati Rudeus yang sedang hancur.

Sementara itu, Paul sedang minum di suatu bar, sambil menunduk dan merenungi nasibnya. Tak berapa lama ia mendengar ada suara yang memanggilnya. 

Paul mengangkat wajahnya, ia melihat Geese berada di depannya. Sudah satu tahun terakhir ini ia tidak bertemu teman lamanya ini.

Paul kemudian bilang kepada Geese, "Dasar bajingan, kemana saja kau?" Geese menjawab, "Seperti biasa kau selalu terlihat muram!" 

Kemudian Geese bilang kepada Paul bahwa ia harus menunjukkan wajahnya di guild petualang besok. Dan ia akan bertemu dengan orang yang menarik. Namun Paul sudah dapat menebak yang dimaksud adalah Rudeus.

Paul Kemudian menceritakan pertemuannya dengan Rudeus hari ini. Setelah Paul menceritakan semuanya, Geese bilang bahwa Paul terlalu berharap terlalu tinggi terhadap Rudeus. 

Geese memang memuji bakat yang dimiliki Rudeus. Namun Geese mengingatkan kepada Paul bahwa Rudeus masihlah seorang anak kecil. 

Geese kemudian menambahkan, bahwa bertahan hidup di benua iblis bukanlah perkara mudah. Di mana-mana kau akan melihat monster. 

Paul sedikit ragu dengan apa yang dibicarakan Geese. Paul bilang bahwa jikalau memang Rudeus kesulitan, lantas mengapa Rudeus menceritakan petualangannya kepada Paul dengan begitu santai.

Geese kemudian bilang bahwa itu karena Rudeus tidak ingin membuat ayahnya khawatir terhadapnya.Mendengar itu Paul hanya terdiam. 

Geese menyayangkan sikap Paul. Semestinya sebagai seorang ayah hendaknya Paul memasang wajah yang bahagia ketika bertemu Rudeus setelah sekian lama berpisah. Paul tak ada pilihan selain setuju dengan apa yang dibicarakan Geese. 

Namun Paul masih bertanya-tanya, mengapa ia tidak membaca pesan yang Paul tinggalkan di kota Saintport. Mengapa Rudeus tidak tahu sama sekali informasi tentang desa Buena. 

Geese agak sedikit ragu menjawab, namun akhirnya Geese bilang bahwa Rudeus tidak sempat berkunjung ke guild petualang di kota Saintport karena ia dipenjara di desa ras Dedorudia. 

Kebetulan saat itu Geese sedang berada di desa ras Mirudetto, suatu ras yang memiliki telinga seperti kelinci. Di sana Geese mendengar rumor tentang anak manusia sedang ditangkap di desa Dedorudia.

Geese bercerita bahwa tujuannya ke hutan Agung adalah membantu Paul, dengan menyebarkan informasi kepada seluruh hewan apabila bertemu ras manusia maka hendaknya mereka dikirim ke kota Milishion.

Setelah mendengar ada ras manusia di desa Dedorudia, Geese meminta kepada temannya yang seorang prajurit desa Dedorudia untuk juga dijebloskan di penjara yang sama dengan bocah tersebut.

Singkat cerita, Geese mengetahui bahwa bocah yang berada di penjara tersebut adalah anaknya Paul karena memiliki ciri-ciri yang persis seperti Paul. Itulah alasan mengapa Rudeus tidak mengetahui informasi yang ada di guild petualang Saintport.

Setelah pembicaraan itu, Geese bilang bahwa ia tidak ingin mencampuri urusan ayah dan anak. Dan Geese menyerahkan semuanya kepada Paul jika berniat berdamai. 

Sebelum pergi, Geese bilang bahwa ia mendengar desas-desus dari berbagai orang bahwa Elinalise dan yang lain telah berangkat menuju benua iblis. Dan kemungkinan mereka bertujuan untuk membantu Paul mencari korban dari insiden ini.

Geese kembali bilang bahwa meskipun sudah berpisah sebenarnya mereka tidak membenci Paul seburuk itu. Geese masih sempat membalikkan badan dan menyampaikan kepada Paul agar ia pergi ke penginapan cahaya Fajar, tempat Rudeus menginap. Dan kemudian Geese pergi dari bar itu.

Nah, itulah rangkuman cerita Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation volume 5 part yang kedua. Bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut ceritanya, silahkan baca rangkuman web novel volume 5 part ketiga.

Part berikutnya akan bercerita tentang kehidupan di kota Milishion, rencana keberangkatan Rudeus menuju benua Tengah, dan beberapa kisah kejutan lainnya. 

Banyak cerita yang tidak dijelaskan di anime dan manganya lho. Maka dari itu, kalau males baca web novelnya yang panjang, pantengin dan ikuti terus rangkuman ceritanya hanya di whyushack.com 

Terima kasih sudah membaca.

whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis