Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

WN Volume 5 Part 1 | Alur Cerita Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation

Mushoku Tensei Alur Cerita WN Vol 5 Part 1

Hai guys! Selamat datang di whyushack.com. Kali ini aku akan membahas tentang Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation. 

Sekarang aku bakal bahas kelanjutan anime ini berdasarkan Web Novelnya. Aku bakal merangkum web novel volume 5 part pertama. Konten ini diperuntukkan buat kalian yang penasaran dengan kelanjutan animenya. 

Konten ini tentu saja merupakan konten spoiler. Bagi yang tidak suka spoiler aku sarankan untuk tidak melanjutkan membaca. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita menuju lanjutan ceritanya.

Akhirnya Rudeus dan rombongan telah sampai di kerajaan suci Milish, Ibukota Milishion. Apabila dilihat melalui jalan pedang suci terlihat sungai Nikolaus mengalir turun dari gugusan pegunungan Naga Biru. 

Mengalir hingga ke kumpulan air biru yang berkilauan bernama danau Agung. Dan di tengah danau terdapat bangunan yang mengambang bernama istana putih. Apabila mengelilingi kota, Rudeus dapat melihat tujuh menara besar dan daerah padang rumput yang luas di luar kota. 

Kota ini merupakan kota yang paling indah di dunia. Eris terdiam dan hanya terus menatap dengan mulut menganga. Sedangkan Ruijerd hanya menyipitkan matanya sembari melihat sekeliling.

Kota Milishion dibagi di empat distrik. Di utara ada distrik Residensial, ini adalah tempat untuk rumah-rumah pribadi dan juga kompleks perumahan. 

Di timur ada distrik perniagaan, ini adalah distrik di mana segala macam pedagang berkumpul. Area ini merupakan kawasan bisnis berskala dunia.

Di selatan ada distrik petualang, tempat di mana para petualang berkumpul, berpusat di sekitar markas guild petualang. Ada segala macam toko-toko dan penginapan yang ditujukan untuk para petualang.

Sedangkan di barat ada distrik suci, tempat di mana orang-orang gereja suci Milish tinggal, juga ksatria suci Milish memiliki kantor pusat mereka di distrik ini. 

Rudeus dan rombongan memasuki kota melalui distrik petualang. Di dekat pintu masuk kota ada penginapan dan kandang. Semua orang berbaris dengan suara keras memanggil pelanggan untuk datang ke arah mereka.

Setelah meninggalkan kuda di kandang, Geese pamit untuk berpisah dari kelompok Rudeus . Rudeus dan Eris tampak sedikit sedih dengan perpisahan tersebut. 

Eris dengan tangan yang menyilang berteriak, bahwa lain kali bila bertemu lagi Geese harus mengajari air memasak. Terakhir, Geese menepuk bahu Ruijerd dan mengucapkan salam perpisahan. Tak terasa mereka telah bersama-sama dengan Geese selama dua bulan. 

Setelah Perpisahan dengan Geese, Rudeus dan rekannya mencari penginapan di sekitar markas guild. Sore hari mereka telah menemukan penginapan yang cocok dan mulai melakukan persiapan serta mengatur strategi.

Keesokan harinya, Rudeus berencana untuk menulis surat kepada Paul dan Silphy mengenai keadaannya yang baik-baik saja setelah di teleportasi ke benua iblis. Rudeus berharap keluarganya yang berada di desa Buena, kawasan Fedoa tidak khawatir mengenai keadaannya sekarang.

Sedangkan Eris berencana mengambil pekerjaan guild seperti misi menaklukkan goblin. Dan Ruijerd berencana untuk pergi menemui kenalannya yang juga seorang prajurit. Keesokan harinya mereka bertiga berpisah. 

Rudeus pergi keluar untuk membeli kertas pena dan tinta untuk menulis surat seperti yang telah ia rencanakan kemarin malam. Sembari berencana untuk menyelidiki harga pasar di kerajaan suci Milish. 

Setelah menyelidiki harga pasar, Rudeus kembali ke penginapan sambil berpikir tentang apa yang akan ia tulis. Rudeus berjalan menuju penginapan dengan menggunakan rute yang berbeda, dengan maksud ia mungkin dapat menemukan hal baru di perjalanan.

Saat berpikir hal tersebut, Rudeus melihat lima orang datang ke arah Rudeus sedang terburu-buru melalui gang kecil. Rudeus melihat mereka seperti preman pinggiran kota. 

Orang-orang tersebut berteriak minggir kepada Rudeus, dan rudess pun hanya menempel pada dinding untuk memberikan jalan pada mereka. Saat mereka berpapasan Rudeus melihat dua orang di tengah memiliki tas besar. 

Mereka berdua tampak sedang menjinjing tas itu, lalu Rudeus melihat tangan kecil mencuat keluar dari tas. Kemungkinan besar ada seorang anak kecil di dalam tas itu. Rudeus dengan cepat menyimpulkan bahwa sepertinya ini adalah penculikan anak. 

Diam-diam Rudeus mulai mengikuti mereka. Dengan keterampilan Rudeus, mereka tampaknya tidak mengetahui bahwa mereka sedang diikuti. Rudeus melihat mereka memasuki suatu gudang. 

Lokasi gudang berada di area yang teduh pada distrik petualang. Tidak ada jalan utama yang melewatinya. Satu-satunya cara untuk masuk adalah dengan menelusuri gang-gang kecil. 

Dengan menggunakan sihir bumi Rudeus membuat elevator dari tanah dan memasuki gedung melalui jendela. Setelah itu diam-diam Rudeus berlari ke tengah dan menyembunyikan diri di suatu kotak kayu, kemudian mulai mengamati situasi sekitar.

Rudeus tidak begitu jelas mendengar mengenai apa yang mereka bicarakan. Tapi tampaknya mereka memiliki rekan-rekan yang berada di bar sebelah. Sedikit terdengar mereka mengatakan sesuatu seperti pekerjaan telah selesai.

Rudeus akan mengamati mereka sedikit lebih lama lagi. Ketika di dalam kotak kayu tersebut Rudeus terkejut melihat ternyata ia berada di tumpukan pakaian dalam, dan tak sengaja berteriak, "Ini celana dalam!"

Orang-orang yang ada di gudang tersebut terkejut mendengar ada suara teriakan dari dalam kotak kayu. Rudeus sangat panik, dengan cepat ia memakai celana dalam di wajahnya untuk menutupi identitasnya dan keluar dari kotak kayu tersebut.

Satu dari orang tersebut pergi keluar untuk memanggil rekannya di bar, dan Rudeus berhadapan dengan empat orang di sana. Dengan cepat Rudeus menembakkan peluru batu ke arah mereka hingga semuanya jatuh pingsan. 

Rudeus kemudian bergegas lari ke tas besar yang terdapat anak kecil. Rudeus sekilas seperti pernah melihat wajah anak kecil ini. Namun Rudeus tidak mengingatnya sama sekali. 

Sebelum sempat keluar dari gudang tersebut, beberapa orang bermunculan satu demi satu. Mereka semua terkejut melihat semua teman mereka tumbang. Dua dari mereka pergi memanggil pemimpin mereka di bar yang kebetulan sedang mabuk. 

Sedangkan Rudeus kembali berhadapan dengan musuh yang sekarang berjumlah sepuluh orang. Dan tanpa disangka Rudeus juga berhasil menumbangkan separuh orang tersebut. Dan sisanya tampak gelisah karena berpikir akan dikalahkan juga.

Akhirnya pemimpin mereka datang bersama dua orang wanita. Rudeus sedikit mengingat wajah pemimpin mereka disuatu tempat sebelumnya. Ciri-ciri yang sangat mirip sekali dengan ayahnya Paul. 

Pemimpin tersebut memiliki rambut coklat dan suara yang persis seperti Paul. Meskipun terlihat mirip, wajahnya yang rusak dan keriput tidak terlihat sama sekali seperti Paul. Pria tersebut mulai memasang kuda-kuda dan dia mengeluarkan dua bilah pedang. Pria itu datang menyerang. 

Kemudian Rudeus mundur satu langkah ke belakang dan menembakkan peluru batu secara refleks. Pria itu bereaksi cepat dengan menghancurkan peluru batu dengan pedang, kemudian berteriak jurus dewa air.

Pria itu melangkah masuk ke pertahanan Rudeus. Rudeus dengan refleks menghindar dengan menembakkan gelombang kejut kemudian mundur. Rudeus kagum dengan kecepatan pedang pria itu. Meskipun dalam keadaan mabuk pria itu dapat melancarkan serangan yang mengerikan. 

Di sisi lain, pria itu mengeluh karena semua serangannya dapat dihindari, seperti semua serangannya dapat diprediksi. Pria itu kemudian berteriak kepada dua orang wanita yang dibawanya untuk membantu melumpuhkan Rudeus. Dua wanita itu bernama Vera dan Shera.

Rudeus menggunakan sihir suara, jurus yang pernah diajarkan Gyes ketika di hutan Agung. Jurus ini dapat menghentikan gerakan mereka untuk sesaat. Tampak orang bernama Shera Sedang membacakan mantra, namun Rudeus berhasil menembakkan peluru batu ke arahnya dan membuatnya pingsan.

Pria itu tampak marah melihat kejadian tersebut. Namun ketika pria itu melangkah, Rudeus membuat rawa di tanah untuk membuat dia terjatuh. Setelah membuat pria itu terjatuh, Rudeus kemudian menembakkan peluru batu lainnya ke arah wanita bernama Vera. Dan akhirnya wanita itu pun pingsan.

Pria itu semakin murka melihat kedua temannya pingsan. Pria itu meletakkan salah satu pedangnya kembali ke sarungnya. Kemudian dia meletakkan pedang lainnya ke dalam mulut. 

Mata iblis Rudeus pun memprediksi serangan selanjutnya. Pria itu akan berlari dengan tangan dan kakinya seperti gerakan seekor anjing. Kemudian melompat seperti anjing dan melakukan gerakan memutarkan tubuhnya. 

Di tengah putaran ia menarik pedang di pinggulnya, gerakan yang sangat tajam. Rudeus berhasil menghindar, namun dengan tambahan gerakan tipuan pria itu memberikan serangan lainnya. 

Serangan itu nyaris menyerempet ujung hidung Rudeus. Pria itu sepertinya berusaha membunuh Rudeus. Namun tiba-tiba gerakan pria tersebut berhenti ketika celana dalam yang dipakai sebagai topeng oleh Rudeus robek dan terjatuh dari wajahnya.

Pria itu tampak terkejut dan bertanya, "Apakah itu kau, Rudi?" Rudeus pun tidak percaya mendengar kata itu. Satu-satunya pria di dunia ini yang memanggil Rudeus dengan nama itu adalah Paul, ayahnya.

Kemudian Rudeus pun bertanya apakah pria itu ayahnya. Rudeus tampak tak percaya, pria itu tidak seperti Paul dalam ingatannya. Pipinya sedikit lebih cekung, ada kantong dibawah matanya, rambut-rambut di wajahnya seakan tidak pernah dicukur. Rambut di kepalanya acak-acakan, nafasnya berbau alkohol dan seluruh tubuhnya telah menjadi kurus.

Sebelum kita melanjutkan adegan pertemuan Rudeus dan Paul, kita akan sedikit kembali ke masa satu setengah tahun yang lalu, di mana Paul di teleportasi. 

Saat itu Paul terbangun, ia menyadari bahwa ia sedang berada ditengah-tengah padang rumput. Tidak ada hal lain selain padang rumput. Namun ada satu hal yang tak asing dengan tempat ini. 

Paul mencoba mengingat dan mencari tahu di manakah ia berada. Lalu Paul teringat bahwa ini adalah bagian selatan kerajaan Ashura, dekat dengan kota yang pernah ia tinggali. Kota tempat di mana ia berhasil mempelajari teknik pedang dewa air. 

Paul berpikir ini adalah mimpi. Paul mulai mengingat memori-memori di mana ia berlatih di Dojo. Memori di mana ia telah berbuat kejahatan kepada Lilia, dan akhirnya melarikan diri dari rumah ketika ia masih kecil. 

Sambil mengingat memori-memori tersebut, angin bertiup dan memasuki matanya, dan ia mengerutkan keningnya. Kemudian sisi ujung pakaian Paul seperti ada yang menarik. Dan Paul melihat anaknya Norn sedang bertanya, "Di mana ini ayah?" 

Paul kemudian tersadar bahwa ini bukanlah mimpi. Untuk sesaat Paul benar-benar tidak mengerti mengapa ia dan Norn berada di sini. Hingga akhirnya Paul benar-benar paham.

Saat itu Paul dan keluarganya sedang berkumpul di rumah. Lilia ketika itu sedang mengajari sesuatu kepada Aisha. Dan Zenith sedang meminta Paul untuk sesekali menggendong Norn, sebelum Norn tumbuh menjadi dewasa dan tidak ingin lagi melakukan kontak dengannya.

Paul kemudian menerima permintaan Zenith dan mencoba untuk menggendong Norn. Namun pada saat itu, cahaya terang masuk ke dalam rumah. Semua terasa seperti tertelan ke dalamnya.

Paul teringat pernah mengalami Kejadian ini ketika berada di Dungeon. Paul terjebak dalam perangkap teleportasi yang mengerikan. Untungnya Paul hanya di teleportasi tidak begitu jauh. 

Elinalise juga sempat meraih ujung pakaian Paul dan ikut di teleportasi. Singkat cerita, akhirnya mereka dapat keluar dari Dungeon tersebut. 

Paul dan Norn di teleportasi di tempat yang sama itu karena mereka sempat bersentuhan kala itu. Paul bertanya, siapakah orang yang tega melakukan hal tersebut. Padahal sihir teleportasi ini tidak bisa hanya dengan menggunakan mantra.

Sihir ini memerlukan suatu alat sihir atau benda sihir. Dan benda sihir yang bisa mengaktifkan sihir teleportasi dianggap ilegal. Dan sihir ini didakwa sebagai teknik terlarang dan telah lama hilang.

Paul berkata kepada Norn bahwa semua akan baik-baik saja. Paul berjalan menuju kota terdekat untuk menyewa kuda di sana dan bergegas menuju desa Buena tempat mereka tinggal. 

Paul sangat khawatir dengan keadaan Zenith dan Lilia. Mungkin saja mereka akan diserang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Paul bergegas memacu kudanya sambil membawa Norn.

Lama perjalanan untuk menuju desa Buena membutuhkan waktu yang cukup lama. Perlu waktu dua bulan untuk mencapainya jika menggunakan kuda. 

Norn sempat sakit di tengah perjalanan karena Paul terlalu memaksa. Siang dan malam Paul terus memacu kudanya. Paul sempat membawa Norn ke tempat perawatan sebelum melanjutkan kembali perjalanan.

Singkat cerita, Paul dan Norn mulai memasuki wilayah Fedoa. Sebelum menuju desa Buena, tampak seluruh wilayah Fedoa menghilang. Hanya tanah lapang dan padang rumput. Tidak ada rumah, bangunan dan manusia sama sekali.

Sambil memacu kudanya Paul mulai terlihat putus asa. Paul tenggelam dalam kebingungan, di manakah desa Buena yang Paul tahu. Sebenarnya apa yang telah terjadi. 

Paul berkeliling, bahkan kota Roa tempat Rudeus mengajar pun menghilang, termasuk benteng yang mengelilinginya. Paul akhirnya menyadari kenyataan pahit ini. Semuanya telah hilang tertelan ke dalam cahaya teleportasi.

Tanpa sadar lutut Paul terjatuh lunglai ke tanah. Paul melihat sekitar dengan tatapan kosong. Dan terdengar Norn meraih ujung pakaian Paul dan memanggilnya, "Ayah, apakah kita belum sampai di rumah?" 

Paul pun kembali sadar dan ia memeluk Norn tanpa mengucapkan sepatah katapun. Paul berusaha tegar, ia mencoba berpikir tenang. 

Zenith adalah seorang mantan petualang dan meskipun Lilia tidak sekuat dulu, dia masih bisa menggunakan pedang. Dan seingat Paul, Aisha sedang bersama Lilia waktu itu. Paul berharap mereka baik-baik saja.

Tampaknya bencana ini terjadi di seluruh wilayah Fedoa. Saurus dan Phillip keduanya hilang. Saudaranya menggantikan posisinya sebagai Lord saat ini. Tapi tampaknya keluarga Phillip tidak mau bertanggungjawab dan ambil bagian dalam penanganan insiden ini. 

Para bangsawan Ashura benar-benar menjijikkan karena sikapnya seperti ini. Sementara mengumpulkan informasi, seorang pria tua bernama Alphonse menghubungi Paul. 

Dia adalah pelayan yang telah melayani keluarga Greyrat dibawah naungan Phillip. Dia telah bersumpah setia kepada rumah Greyrat. 

Dia telah mengorbankan harta bendanya untuk memulai pembangunan camp-camp pengungsian. Alphonse mengajak bekerjasama dengan Paul untuk membangun camp pengungsian dan menyelamatkan para korban teleportasi. 

Satu bulan berlalu, Alphonse berhasil mendapatkan dana yang cukup untuk merekonstruksi camp. Sementara itu, Paul mengumpulkan orang-orang yang selamat dan bersama-sama membentuk grup bernama Grup Pencari Kawasan Fedoa. 

Paul meninggalkan catatan di camp-camp pengungsian. Dalam pesan itu, Paul bilang bahwa ia akan menuju ke pusat kerajaan suci Milish, guild petualang. Dengan dua informasi yang didapat dari dua tempat tersebut Paul berharap bisa dengan mudah memperoleh kabar di mana keluarga Paul berada.

Nah, itulah rangkuman cerita Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation volume 5 part yang pertama. Bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut ceritanya, silahkan baca rangkuman web novel volume 5 part kedua.

Banyak cerita yang tidak dijelaskan di anime dan manganya lho. Maka dari itu, kalau males baca web novelnya yang panjang, pantengin dan ikuti terus rangkuman ceritanya hanya di whyushack.com 

Terima kasih sudah membaca.

whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis