Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

WN Volume 4 Part 3 | Alur Cerita Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation

Mushoku Tensei Alur Cerita WN Vol 1 Part 3

Hallo guys! Selamat datang di whyushack.com. Kali ini aku akan membahas tentang Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation. 

Sekarang aku bakal bahas kelanjutan anime ini berdasarkan Web Novelnya. Aku bakal merangkum web novel volume 4 part ketiga. Konten ini diperuntukkan buat kalian yang penasaran dengan kelanjutan animenya. 

Konten ini tentu saja merupakan konten spoiler. Bagi yang tidak suka spoiler aku sarankan untuk tidak melanjutkan membaca. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita menuju lanjutan ceritanya.

Butuh satu bulan Rudeus, Eris dan Ruijerd menyelesaikan negosiasi dengan para penyelundup. Mereka sepakat untuk bertemu pada malam hari di dermaga tertentu di dekat ujung pelabuhan. 

Ada orang di sana memakai tudung mencurigakan, yang menutupi wajahnya beserta perahu kecil. Rudeus menyerahkan Ruijerd untuk diselundupkan. 

Penyelundup itu tidak mengatakan satu katapun. Dia hanya mengangguk tanpa kata, menempatkan Ruijerd di perahu kecil dan membungkuskan karung di atas kepalanya.

Perahu kecil itu hanya memiliki seorang pendayung. Perahu kecil tersebut kemudian bergerak ke suatu kapal dagang yang lebih besar di tengah laut. Dan menyerahkan Ruijerd bersama para budak yang juga ikut diselundupkan.

Keesokan harinya, Rudeus menjual kadal yang telah ditunggangi selama beberapa tahun terakhir. Karena kadal tersebut tidak akan digunakan lagi setibanya di benua Milish. 

Setelah itu, Rudeus dan Eris menaiki kapal yang besar. Tujuan mereka adalah ke kota pelabuhan Saintport di benua Milish. 

Di tengah perjalanan Eris mabuk laut. Rudeus melakukan sihir penyembuh terus-menerus selama perjalanan hingga sampai ke benua Milish. 

Setelah turun dari kapal, Eris tidak ingin lagi menaiki kapal. Tapi Rudeus menjawab bahwa nanti ada satu perjalanan lagi menggunakan kapal, yaitu ketika menuju benua tengah. Eris tampak sedih mendengar hal tersebut. 

Setelah sampai di kota pelabuhan Saintport benua Milish, Rudeus dan Eris berencana menemukan suatu penginapan untuk menyingkirkan rasa lelah setelah perjalanan yang panjang. Setelah itu mereka akan bersiap bertemu dengan Ruijerd.

Kota pelabuhan Saintport memiliki panorama yang tidak terlalu jauh berbeda dengan kota pelabuhan Windport. Hanya saja, orang-orang yang berlalu-lalang di kota ini berasal dari ras hewan, elf, dwarf, hobbit dan lain-lain. Mereka tidak tercampur dengan ras iblis.

Rudeus dan Eris saat ini sedang mencari penginapan di sekitar guild. Sejumlah penginapan penuh. Hal ini merupakan pertama kali mereka rasakan. 

Salah satu pemilik penginapan menjelaskan bahwa musim hujan akan segera datang. Hujan deras akan terus-menerus turun selama sekitar tiga bulan. Dan jalan-jalan perkotaan dan banjir bandang sehingga sejumlah besar pelanggan banyak memesan penginapan untuk jangka waktu yang lama.

Pilihan penginapan yang dapat Rudeus dan Eris temukan adalah penginapan dengan harga yang tinggi, atau penginapan dengan harga yang sangat murah dengan kualitas yang buruk. Dengan kondisi keuangan yang menipis mereka memilih penginapan dengan kualitas yang buruk. 

Setelah beristirahat di penginapan tersebut, Rudeus meminta Eris untuk menjaga barang mereka di penginapan. Dan Rudeus hendak pergi untuk mengambil Ruijerd yang sedang disembunyikan oleh penyelundup.

Hari mulai gelap saat Rudeus berangkat menuju lokasi penyelundup. Rudeus bertemu seseorang perantara yang kemudian diantar menuju suatu rumah yang besar yang berada di tengah hutan. Lama perjalanan menuju lokasi tersebut selama satu jam. Jarak yang cukup jauh ditempuh.

Ketika sampai di rumah yang besar tersebut, Rudeus dihadapkan dengan seorang laki-laki dengan rambut abu-abu mengenakan pakaian seperti pelayan. Dia adalah salah satu penyelundup, dan ada banyak penjaga di rumah ini.

Setelah menjelaskan maksud kedatangan, laki-laki tersebut kemudian menyerahkan kunci kepada seorang perantara yang mengantar Rudeus tadi. Kemudian perantara tersebut mengajak Rudeus ke lantai dua dan mengarahkan ke suatu ruang rahasia.

Oh iya, di rumah tersebut ada banyak sekali ruang rahasia. Rudeus mendengar suara mirip rintihan dari suatu arah. Dan juga Rudeus sempat melihat ada satu ruang yang memiliki kurungan besi. 

Di dalamnya ada suatu lingkaran sihir yang bersinar. Di atas lingkaran ada binatang besar tergeletak dan terantai. 

Suasana ruangan tersebut gelap. Namun Rudeus bisa memastikan pertama kali ia melihat binatang tersebut. Setelah melewati ruangan tersebut, akhirnya Rudeus berhenti ke satu ruangan. 

Di ruangan tersebut terdapat Ruijerd dengan tangan yang diborgol. Sembari membuka borgol, Ruijerd berbisik kepada Rudeus agar menyelamatkan anak-anak yang berasal dari ras hewan. Sepertinya mereka diculik paksa. 

Ruijerd menjelaskan bahwa ia bisa mendengar suara mereka menangis dari ruangan ini. Sebenarnya Rudeus ingin menolak permintaan Ruijerd karena akan membuat masalah di kemudian hari. Tetapi Rudeus berpikir bahwa Ruijerd akan tetap pada pendiriannya. 

Akhirnya Rudeus berniat membantu Ruijerd menyelamatkan mereka. Namun Rudeus meminta agar tidak membocorkan informasi ini ke pihak luar, untuk mencegah masalah yang lebih besar lagi.

Ruijerd tampak marah dan berencana akan membantai seluruh penyelundup di rumah ini. Sedangkan Rudeus bertugas untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik. 

Perantara yang mengantar Rudeus adalah korban pertama dari keganasan Ruijerd. Rudeus menuju ke suatu ruangan untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik. 

Dalam suasana ruangan yang gelap, Rudeus melihat anak laki-laki dan perempuan dengan keadaan yang mengkhawatirkan. Mereka memiliki telinga binatang yang berbeda, dengan jumlah sebanyak empat gadis dan tiga bocah laki-laki.

Rudeus menggunakan sihir penyembuhan kepada mereka dan melepaskan borgolnya. Ketika Rudeus sibuk menyelamatkan mereka, Ruijerd mengamuk di lantai atas. 

Setelah menunggu beberapa saat, Ruijerd kembali. Semua penyelundup telah mati dan Rudeus bertugas untuk membakar mereka untuk menghilangkan jejak. 

Kemudian Rudeus dan Ruijerd membawa anak-anak tersebut keluar melalui pintu masuk. Namun sebelum mereka pergi, salah satu anak gadis bertelinga kucing meminta mereka untuk juga menyelamatkan binatang yang sebelumnya Rudeus lihat.

Rudeus kembali ke rumah itu, sedangkan Ruijerd akan menemani mereka sampai ke kota. Rudeus menuju ruangan di mana ia melihat lingkaran sihir dan di atasnya ada seekor binatang. 

Binatang tersebut seperti anak anjing tapi dengan ukuran yang lebih besar. Panjang tubuhnya setidaknya dua meter dengan bulu lebat berwarna perak. 

Rudeus berhasil menonaktifkan lingkaran sihir dan melepaskan borgol pada binatang tersebut. Binatang tersebut tampak gembira dan berterima kasih kepada Rudeus dengan terus menjilati pipinya.

Saat sedang bersenang-senang, tiba-tiba Rudeus mendengar suara teriakan yang ditujukan kepadanya. Orang tersebut memiliki kulit coklat, telinga binatang dan ekor seperti harimau. Sekilas tampak seperti Ghyslaine tapi ternyata bukan. Dia adalah seorang pria dari ras hewan. 

Pria itu bilang, "Apa yang kau lakukan kepada hewan suci kami?" Kemudian pria itu menepuk mulutnya dengan telapak tangannya hingga mengeluarkan suara lolongan. 

Suara tersebut sangat kuat sehingga membuat telinga Rudeus berdenging. Otak Rudeus terasa pusing dan ia roboh di lantai. Rudeus tidak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali, dan ia sempat berpikir bahwa sepertinya ia akan dibunuh.

Rudeus kemudian diangkat oleh pria tersebut dengan menarik kerah bajunya. Ketika pria tersebut melihat Rudeus adalah seorang bocah, pria tersebut mengurungkan niatnya untuk membunuh Rudeus. Dengan tubuh tak berdaya, Rudeus merasa lega karena telah terselamatkan karena ia masih bocah. 

Kemudian pria lain muncul yang terlihat lebih tua dengan rambut berwarna abu-abu. Pria tersebut adalah ayahnya. Sosok ayah tersebut memanggil pria itu dengan nama Gyes. 

Setelah mendengar perbincangan mereka berdua, Rudeus sadar bahwa mereka berdua pergi untuk menyelamatkan anak-anak yang tadi Rudeus dan Ruijed selamatkan. 

Salah satu anak tersebut bernama Tona. Mereka mengendus keberadaan Tona dan anak yang lain. Kemudian Gyes membawa Rudeus jauh di dalam hutan ke desa tempat mereka tinggal. Sedangkan ayahnya berlari di hutan yang gelap untuk menyelamatkan Tona dan anak yang lain.

Di sisi lain, Ruijerd bersama anak-anak ras hewan itu sudah dekat dengan kota. Kemudian pada saat itu mata yang berada di kening Ruijerd melihat kehadiran sesuatu yang mendekat dengan cepat. 

Ruijerd berpikir apakah Rudeus telah dikalahkan? Apakah orang itu adalah salah satu dari kawanan penculik yang selamat? 

Ruijerd menyuruh anak-anak mundur di belakangnya. Sambil menyiapkan tombak dan memasang kuda-kuda, Ruijerd akan menghabisinya dalam satu pukulan. Tapi orang itu menghentikan langkahnya sebelum masuk di dalam jangkauan Ruijerd.

Orang itu adalah pria tua dari ras hewan. Orang itu menggunakan pedang yang terlumuri aura kematian. Di saat mereka saling berhadapan langsung, salah satu anak bertelinga kucing memanggilnya. Anak itu bernama Tona.

Tona bergegas menuju orang tersebut sambil berteriak memanggil orang tersebut dengan panggilan kakek. Setelah melihat itu Ruijerd menurunkan tombaknya. Tampaknya pria tua itu datang untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik.

Salah satu anak bertelinga anjing juga terlihat bergegas menghampiri pria tua itu. Pria itu memanggil anak tersebut dengan nama Terusena.

Singkat cerita, akhirnya mereka berkenalan. Dan diketahui bahwa nama pria tua itu bernama Gustav Dedorudia. Gustav berterima kasih kepada Ruijerd karena telah menyelamatkan anak-anak tersebut. 

Sebelum Gustav pergi bersama anak-anak itu, Ruijerd menahannya dan bertanya apakah ia melihat Rudeus. Gustav menjawab bahwa ia menawannya di desanya.

Di sisi lain, Rudeus dibawa Gyes ke dalam hutan dengan perjalanan selama dua atau tiga jam. Lalu Gyes berhenti di satu tempat. Dengan tatapan yang kabur, Rudeus melihat tempat ini dipadati oleh pohon. Dan tampaknya ada sedikit manusia di sini.

Di atas pohon-pohon tersebut, Rudeus melihat cahaya pada beberapa tempat. Gyes mendekati satu pohon dan mulai memanjat tangga sembari menggendong Rudeus dipundaknya. 

Sepertinya Rudeus sedang dibawa ke atas pohon. Di atasnya, Gyes memasuki suatu bangunan yang terbuat dari kayu. Gyes menanggalkan semua pakaian Rudeus. Dalam keadaan telanjang, Rudeus dilemparkan ke dalam penjara di dalam bangunan tersebut. 

Keesokan harinya, seorang penjaga masuk ke ruangan tempat Rudeus dipenjara. Dari luar jeruji besi, penjaga tersebut menyiram Rudeus dengan seember air yang dingin. 

Rudeus mencoba menjelaskan bahwa ia tidak terlibat dalam penculikan. Bahkan ia telah menyelamatkan anak-anak. Penjaga itu tidak menghiraukan dan pergi begitu saja setelah menyiram Rudeus.

Pada hari kedua, Rudeus tampak khawatir, mengapa Ruijerd belum juga datang dan menyelamatkannya. Ketika hari mulai gelap, Rudeus mencoba menyusun rencana untuk menyelamatkan diri. 

Dengan menggunakan campuran elemen api dan angin, Rudeus menciptakan sihir sehingga para penjaga tertidur, dan membuka kunci penjara dengan sihir.

Rudeus keluar dari bangunan itu dan melihat pemandangan yang luar biasa. Ini adalah suatu kota yang dibangun di atas puncak-puncak pohon. Semua bangunan berada di puncak-puncak pohon dan saling terhubung dengan sejumlah jembatan.

Rudeus menengok ke bawah pohon. Beberapa ras hewan sedang berpatroli di sekitar bawah jembatan di antara pohon-pohon. Rudeus kemudian berpikir kembali dan menyimpulkan bahwa akan sulit untuk pergi dari sini walaupun ia keluar dari tempat ini, Rudeus bisa saja tersesat di dalam hutan.

Rudeus membatalkan rencana untuk melarikan diri dan kembali ke penjara. Rudeus akan menunggu Ruijerd sedikit lebih lama lagi. Rudeus telah berada di penjara hingga hari kelima.

Terdengar kegaduhan dari luar penjara dan mereka semakin mendekat. Tampak seorang yang merupakan petualang juga dijebloskan ke dalam penjara yang sama dengan Rudeus.

Rudeus kini memiliki teman yang bernasib sama. Rudeus menggunakan nada kasar untuk berbicara dengannya. Hal tersebut karena Rudeus sudah merasa bosan di penjara.

Rudeus menjelaskan bahwa ia adalah senpai di penjara ini meskipun umurnya lebih muda darinya. Pria itu ternyata tidak marah dan membentuk posisi seperti menyembah kepada Rudeus. Pria itu berasal dari ras iblis dan bernama Geese. 

Singkat cerita, tampaknya mereka sudah akrab seperti pemula dan senpai. Rudeus bertanya kepada Geese, ada di mana mereka saat ini. Geese menjawab bahwa mereka kini sedang berada di hutan Agung, suatu penjara di desa ras Dedorudia. Geese dipenjara karena dituduh penipu saat berjudi di desa Dedorudia. 

Memasuki hari ketujuh, Rudeus sudah tidak tahan lagi menunggu kedatangan Ruijerd, Malam nanti Rudeus berencana akan melarikan diri dari penjara. Saat ini Rudeus masih terlihat mengobrol dengan Geese.

Di tengah obrolan, Rudeus merasakan gatal pada seluruh tubuhnya. Rudeus berpikir sumber gatal itu berasal dari rompi yang ia pakai saat ini, yang ia minta dari Geese. 

Rompi itu mengeluarkan banyak kutu. Langsung saja Rudeus melepasnya segera sambil memarahi Geese. Rudeus meminta kepada Geese untuk menggaruk punggungnya dari atas hingga ke bawah.

Kemudian saking nyamannya garukan Geese, Rudeus tidak menyadari bahwa telah banyak orang yang menatap mereka berdua. Mereka adalah Ruijerd, Eris, Gustav, penjaga dan dua gadis yang telah mereka selamatkan sebelumnya.

Terlihat dua anak itu menunjuk Rudeus sambil tertawa. Dan Eris yang sedang memegang pakaian jubah dan tongkat Rudeus serta Ruijerd yang sedang melihat pemandangan yang aneh, yaitu saat Geese sedang memegang bahu dan punggung Rudeus sambil terkangkang lebar tepat di belakang pantat Rudeus.

Eris bertanya dengan tatapan dingin, "Rudeus, apa yang sedang kamu lakukan?" Dan Rudeus pun menjawab, "Ini hanyalah kesalahpahaman." 

Singkat cerita, dengan kesaksian dua gadis itu Rudeus dibebaskan. Namun sepertinya Geese masih harus mendekam lebih lama di penjara.

Nah itu dia rangkuman cerita Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation. Bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut ceritanya, silahkan baca rangkuman web novel volume 4 part keempat.

Sampai berjumpa di part selanjutnya. Terima kasih.

whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis