Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Pembuatan Kertas: dari mulai Kayu jadi Kertas hingga Skripsi

Proses Pembuatan Kertas

KERTAS SEBAGAI PENYANGGA PENDIDIKAN

Kertas sebagai bahan yang paling dekat dengan dunia pendidikan. Dari zaman dulu hingga sekarang kehadirannya menjadi salah satu alat atau media belajar yang tidak tergantikan.

Meskipun zaman sekarang sudah banyak media belajar baru seperti komputer dan juga smartphone yang dijalankan serba online, media Belajar seperti buku tetap dipakai. 

Hal ini bukan semata karena guru-guru kita tidak move on, tetapi dari menulis tangan di kertas banyak manfaat yang bisa didapatkan. Mulai dari membantu perkembangan motorik hingga meningkatkan daya ingat belajar saat dilakukan sambil menulis.


PROSES PEMBUATAN KERTAS

Nah bicara tentang buku mari bicarakan juga tentang kertas. Mari bersama menelusuri bagaimana proses pembuatan kertas hingga menjadi sebuah buku. 

Dimulai dari bagaimana mencari bahan baku, proses pengolahan pabrik hingga dikemas dan dipasarkan kepada masyarakat. 


1. Pemilihan Bahan Baku Kertas

Bicara mengenai proses pembuatan kertas tentu saja diawali dari pemanenan pohon sebagai bahan baku kertas.

Seperti yang kita tahu, kertas berasal dari pengolahan serat kayu yang dihasilkan dari bubur kertas atau biasa disebut "uh nah". 

Dalam produksinya, pohon yang digunakan untuk menghasilkan kertas ada berbagai jenis pohon yang bergantung pada tempat dan juga populasi pohon tersebut. 

Sebagai contoh, di Amerika Utara produksi kertas menggunakan pohon pinus ataupun pohon cemara. Sedangkan untuk negara-negara seperti Amerika Latin, Australia dan Afrika Selatan menggunakan pohon kayu putih berjenis Eucalyptus globulus atau Eucalyptus Grandis.

Untuk Asia Tenggara kiri seperti di Indonesia kebanyakan bahan kertas dihasilkan dari pohon Akasia mangium. 

Lalu alternatif lain ada juga produksi kertas China yang berbahan dasar pohon bambu. Padahal pohon bambu merupakan komoditi tanaman mahal karena terkenal bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. 

Nah dari semua pohon yang disebut tadi selain memiliki populasi yang cukup banyak, syarat lain dari pohon penghasil kertas yaitu siklus panen yang cepat. Sebut saja bambu, umur pohon yang satu ini memiliki produktivitas yang tinggi juga pemeliharaan yang murah. 

Hal ini berbeda dengan kayu seperti jati yang hanya bisa dipanen minimal saat berumur 10 tahun bahkan 40 tahun setelah memasuki gudang.

Di pabrik, semua kayu yang sudah dikumpulkan kemudian mendapatkan perlakuan khusus untuk disiapkan ke proses selanjutnya.


2. Proses Persiapan Kayu

Pada tahap persiapan kayu ini semua kayu yang sudah dikumpulkan dimasukkan pada sebuah mesin menggunakan alat berat. Kemudian dilakukan pembersihan pada kayu seperti mencabut kulit kayu hingga memotong bahan baku kertas ini menjadi ukuran yang keci.

Alat potong kayu yang digunakan adalah alat potong raksasa yang sudah modern sehingga lebih efisien waktu.

Pada tahap persiapan kayu ini, kulit kayu dihilangkan karena karakter yang keras dan dianggap tidak layak untuk digunakan sebagai bahan dasar kertas. 

Ya, setidaknya itulah anggapan dari pabrik dunia modern tentang kulit kayu. Padahal secara penggunaan kulit kayu sebenarnya bisa dijadikan kertas antik seperti kertas asli Indonesia. 


3. Proses Full Pink dan Bleaching

Proses selanjutnya bernama full pink. Pada tahap full pink ini kayu-kayu yang telah dipotong tadi masuk pada sebuah mesin raksasa untuk dimasak dalam suhu yang tinggi. Tekstur dari kayu akan berubah dari yang tadinya keras menjadi lembut dan berserat. 

Setelah itu proses pun dilanjutkan ke mesin selanjutnya untuk melakukan bleaching. Yaitu mengeluarkan senyawa kimia bernama lignin yang bisa membuat kertas menjadi kuning.

Di dunia modern metode bleaching sudah menggunakan zat kimia ramah lingkungan seperti bebas dari klorin. Lalu hanya menggunakan oksigen dan juga perok.

Jadi tentu saja proses ini sudah meminimalisir pencemaran lingkungan dan juga safety bagi para pekerja.

Setelah proses ini selesai maka didapatlah bubur kertas putih ataupun yang diinginkan.

Dalam proses India book yang sudah didapatkan tadi dicampurkan dengan pewarna pencerah kanji dan air sesuai dengan kebutuhan kertas yang akan diproduksi.

Ada banyak jenis dan macam kertas yang diproduksi untuk berbagai kebutuhan. Seperti kertas HVS, karton, kertas kalkir, dan lain-lain.

Dalam proses ini, salah satu bahan yang mendapatkan perhatian khusus adalah air. Karena penggunaannya yang sangat banyak. Setidaknya Yakob games dalam 1 KG 1 KG kertas yang dibutuhkan ya 100 liter air dalam pengolahannya.

Oleh karena itu pabrik-pabrik kertas tidak pernah didirikan jauh dari sumber air. Karena kebutuhan fantastis ini makanya pabrik kertas modern membuat sistem penampungan sirkulasi air. Agar air yang sudah digunakan bisa terpakai kembali dan tentunya bisa menjaga lingkungan sekitar.

Setelah pencampuran tadi dilakukan walk. Kemudian masuk ke mesin pembentuk kertas yang berupa serangkaian roda raksasa yang berputar sangat cepat. dia main-main putaran roda roda di mencapai 90 km per jam. Dengan kecepatan ini bubur kertas juga mendapatkan tekanan tinggi. 

Setelah diputar dan mendapatkan tekanan bubur kertas tadi mengeras dan menjadi lembaran kertas yang kemudian dikumpulkan menjadi satu gulungan raksasa. 

Dalam satu golongan tersebut terdapat kertas sepanjang 80 KM dengan lebar 8,5 meter. Beratnya bisa mencapai 120 ton. 

Nah untuk proses produksi kertas dengan bahan baku lain tahapan proses yang dilakukan sama persis. Hanya saja untuk kertas dari bambu menghasilkan warna kuning dan bukan putih. Karena penggunaan kertas dari bambu juga beda dari kertas pada umumnya. Makanya kertas bambu selalu tampil beda.


4. Pengemasan (Packing) Kertas

Selanjutnya kita tiba pada proses terakhir yaitu pengemasan kertas. Pada tahapan ini gulungan kertas raksasa tadi kemudian dimasukkan pada mesin pemotong untuk dibuat menjadi sesuai ukuran. Mulai dari ukuran kertas A0, A1, A2, A3, A4 dan lain-lain. Kemudian semua kertas dikemas sesuai dengan merek. 

Jadi sudah tahu kan panjangnya jalan yang harus ditempuh kayu untuk jadi sebuah kertas. Mulai dari dipotong-potong, dipanaskan, diputer-puter hingga dipotong-potong lagi menjadi lembaran. 

Jadi, jangan sampai kamu menyerah kalau kamu lagi berjuang untuk pendidikan kamu. Ingatlah bahwa kertas juga berjuang kok buat sampai di kamu. 

Terakhir, untuk mengontrol kebutuhan kertas dan juga keberadaan pohon penghasil kertas agar tidak menimbulkan masalah lingkungan, beberapa perusahaan modern melakukan budidaya tanaman penghasil kertas mandiri. Agar produksi kertas mereka tidak terganggu dan juga mereka bisa menjaga lingkungan yang sudah mereka manfaatkan. 


Semoga saja hal ini dilakukan oleh semua perusahaan besar agar alam bumi kita tetap terjaga dan saling melestarikan satu sama lain.


whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis