Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

101 Kutipan "Seni Berperang" Sun Tzu - Bisa Selesaikan Masalah Yang Kamu Hadapi

101 Kutipan "Seni Berperang" Sun Tzu


Siapa yang tidak kenal Sun Tzu? Di dunia militer ia pasti sangat populer karena bukunya yang berjudul "Seni Berperang".

Yang menarik adalah buku ini ditulis di China sejak 500 SM. Tetapi sampai sekarang buku ini masih dijadikan pedoman oleh ahli militer. Bahkan banyak juga yang menerapkannya dalam manajemen bisnis modern.

Itu membuktikan bahwa buku klasik "Seni Berperang" yang ditulis Sun Tzu 2500 tahun lalu ini bukan hanya melulu memberikan solusi dalam berperang. Namun juga bisa menjadi solusi dalam permasalahan yang dihadapi sehari-hari.
Lalu bagaimana sih isi bukunya? Bener ga sih bisa menyelesaikan masalah yang sedang saya hadapi?

Berikut adalah 101 kutipan dari "Seni Berperang" Sun Tzu yang diterjemahkan oleh James Trapp terbitan tahun 2017, beberapa di antaranya bisa menyelesaikan masalah yang sedang kamu hadapi.

1. Perang adalah tempat hidup dan mati bertemu.

2. Lima faktor penentu dalam perang yang harus diperhatikan dalam perencanaan: Perdoman Moral, Langit, Bumi, Panglima, Aturan.

2.a. Kompas moral membuat orang menyesuaikan dengan penguasanya sehingga mereka akan mengikutibya hidup dan mati tanpa takut.

2.b. langit menguasai malam dan siang hari, panas dan dingin, serta perubahan musim.

2.c. Bumi menguasai kedekatan dan jarak, kemudahan dan hambatan, dataran luas dan jurang sempit-urusan hidup dan mati.

2.d. Jenderal (Panglima) harus memiliki kebijaksanaan, kejujuran, kebijakan, keberanian, dan disiplin.

2.e. Aturan berarti membariskan pasukan, pengaturan yang benar dan pengendalian perbekalan.

3. Bertindak menurut situasi adalah meraih keuntungan dengan menyesuaikan rencana.

4. Ketika Anda bertindak, berpura-puralah tidak mampu; ketika menyebarkan prajurit, berpura-puralah diam; ketika Anda dekat, tampaklah menjauh; ketika anda jauh, tampaklah dekat.

5. Ketika musuh mencari keuntungan, pancing dia lebih jauh; bila dia kacau, hancurkan dia; bila dia teratur, bersiaplah untuknya; bila dia kuat, hindarilah dia; bila dia marah, dorong dia lebih jauh; bila dia mengaku kalah, kuasai dia; bila dia beristirahat, ganggu dia; bila pasukannya bersatu, pisahkan mereka.

6. Serang ketika mereka tidak siap, muncul ketika Anda tidak diharapkan. Kejutan adalah kunci kemenangan.

7. Pemimpin yang menang, merencanakan banyak kejadian sebelum pertempuran. Pemimpin yang kalah hanya merencanakan sedikit.

8. Peperangan berkepanjangan melemahkan sumber daya.

9. Meskipun aku telah mendengar kecerobohan dalam perang, aku tidak pernah melihat bijaksananya suatu penundaan.

10. Hanya orang yang bisa mengerti bahayanya berperang bisa memahami cara terbaik untuk melakukannya.
11. Memenangkan 100 kemenangan dari 100 pertempuran bukanlah pencapaian utama, pencapaian utama adalah mengalahkan musuh tanpa datang ke pertempuran.

12. Bentuk tertinggi dari peperangan adalah dengan mengelabui musuh, lalu memecahkan sekutunya; kemudian mengalahkan pasukannya dalam peperangan. Bentuk terendah adalah dengan mengepung kota.

13. Pertempuran pengepungan hanya boleh dilakukan kalau tidak terhindarkan.

14. Bila Jenderal kehilangan kesabaran dan mengirim pasukannya menyebar sekeliling kota, sepertiga pasukannya akan habis tanpa hasil.

15. Ketika menyebarkan pasukan, bila 10:1 kelilingi mereka, bila 5:1 serang mereka; bila 2:1 pisahkan mereka; bila kekuatan seimbang pancing dalam pertempuran terbuka; bila kekurangan orang hindari mereka; bila jumlah Anda sangat kurang mundur seluruhnya.

16. Kekuatan yang lebih kecil, bagaimanapun tekadnya, akan selalu menyerah pada yang lebih besar.

17. Bila Anda tidak yakin menang, bertahanlah. Bila Anda yakin akan menang, seranglah.

18. Tidak perlu kekuatan besar untuk mengangkat sehelai bulu, tidak perlu penglihatan tajam untuk melihat matahari, juga telinga yang tajam untuk mendengar guntur.

19. Bersiap untuk semua keadaan adalah yang memastikan kemenangan.

20. Bumi adalah dasar untuk menghitung jangkauan, jangkauan adalah dasar dari pengukuran, pengukuran adalah dasar dari penghitungan, penghitungan adalah dasar dari menyeimbangkan, dan menyeimbangkan adalah dasar dari kemenangan.



21. Mengirim pasukan besar dalam pertempuran adalah sama dengan mengirim pasukan kecil, hanya masalah formasi dan komunikasi.

22. Menjaga seluruh pasukan utuh dalam menghadapi serangan musuh bisa dicapai dengan menggunakan yang menyimpang dan yang langsung.

23. Untuk membuat kekuatan serangan pasukanmu seperti gerindra menghancurkan telur, Anda harus menguasai yang penting dan tidak penting.

24. Seorang Jenderal yang mengerti penggunaan “yang menyimpang” memiliki sumber taktik yang tidak habis-habis seperti langit dan bumi, tidak pernah kering seperti sungai dan lautan.

25. Seperti matahari dan bulan, mereka hilang dan timbul; mereka terus memperbaharui diri seperti siklus empat musim.

26. Hanya ada lima nada dasar dalam musik, tapi variasinya tak terbatas. Hanya ada lima warna utama, tapi bila dipadukan nuansa warnanya tidak terbatas. Hanya ada lima rasa utama, tapi kombinasinya menghasilkan lebih banyak rasa dari pada yang bisa dikecap.

27. Dalam strategi militer, hanya ada langsung dan yang menyimpang, tapi di antara mereka ada rentang taktik tak terbatas

28. Bagi pejuang terampil, momentumnya harus bisa ditahan dan penentuan waktunya tepat.

29. Jenderal yang terampil mengalahkan manuver musuh menggunakan formasi untuk membuat mereka mengikutinya.

30. Jenderal yang ahli mencari momentum gabungan dan tidak hanya mengandalkan keberanian individu, ia tahu bagaimana memilih pasukannya untuk efek maksimum.

31. Momentum pejuang terampil seperti batu bulat berguling ke gunung seribu kaki.

32. Serang di saat musuh harus berjuang untuk bertahan.

33. Pasukan yang datang lebih dulu di medan perang dan menunggu musuhnya akan dalam kondisi masih segar; dan pasukan yang datang belakangan ke medan perang harus segera bertempur, akan bekerja keras dan kelelahan.

34. Pejuang hebat mengendalikan orang lain dan tidak membiarkan orang lain menguasainya.

35. Untuk memastikan keberhasilan, hanya serang daerah tidak berpenghuni.

36. Untuk memastikan pertahanan, dirikan pertahanan di tempat yang tidak bisa diserang musuh.

37. Bersikaplah ketara! Anda akan membuat diri Anda tak kelihatan.

38. Bersikaplah rahasia! Anda akan bergerak tanpa suara.

39. Untuk maju tanpa kemungkinan dicegah, Anda harus menyerang cepat pada titik terlemah musuh.

40. Untuk mundur tanpa kemungkinan ditangkap, Anda harus melaju dengan kecepatan yang tidak bisa ditandingi musuh.

41. Bila Anda tidak ingin bertemu musuh, Anda bisa menghindari serangan mereka dengan gerak tipu atau umpan.

42. Bila Anda tidak bisa melihat posisi musuh tapi musuh bisa melihat Anda, maka Anda harus menjaga kekuatan tetap utuh sedangkan musuh harus berpencar untuk setiap kemungkinan.

43. Bila Anda merahasiakan titik serangan dari musuh, maka mereka akan terpaksa mendirikan pertahanan di banyak tempat.

44. Bila musuh memperkuat bagian depan, mereka melemahkan bagian belakang; bila musuh memperkuat sisi kanan, mereka melemahkan sisi kiri, dan seterusnya; bila musuh memperkuat semua posisi, maka semua posisi akan melemah.

45. Kelemahan dalam angka berasal dari keharusan mendirikan pertahanan; kekuatan dalam angka berasal dari memaksa musuh untuk mendirikan pertahanan.

46.  Buat perencanaan untuk menemukan maksud musuh dan kemungkinan keberhasilan mereka.

47. Dalam mengirimkan pasukan, keterampilan terbesar adalah membuat musuh dalam kegelapan.

48. Jangan menggunakan strategi yang sama dua kali, tapi gunakan variasi tak terbatas untuk keuntungan Anda.

49. Strategi militer seperti air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, maka hindari kekuatan musuh dan serang kelemahannya.

50. Air menyesuaikan aliran menurut medannya, sama dengan Anda harus membentuk kemenangan di sekitar penempatan musuh.


51. Tidak ada yang tetap dalam peperangan, sama seperti air tidak mempertahankan bentuk tetap.

52. Tak ada satupun dari lima unsur (api, air, tanah, kayu, dan logam) yang dominan dalam waktu yang lama, tak ada dari empat musim yang tidak berakhir, matahari terbit dan terbenam, bulan muncul dan memudar.

53. Manuver terhadap musuh bisa membawa keuntungan besar atau bahaya besar.

54. Bila Anda menunggu untuk mengumpulkan pasukan dengan perlengkapan penuh sebelum mencoba mengambil keuntungan, Anda berisiko datang terlambat.

55. Bila Anda terburu-buru dengan perlengkapan kurang untuk mengambil keuntungan, Anda berisiko kehilangan perlengkapan yang Anda tinggalkan.

56. Seorang penguasa harus memahami prioritas bangsawan lokal sebelum ia bisa membuat persekutuan yang menguntungkan.

57. Seorang Jenderal harus mengenal medan secara menyeluruh sebelum ia membariskan pasukannya melalui medan itu.

58. Dalam peperangan, alasan adalah pondasimu, keuntungan adalah motivasimu, dan keadaan menenutkan formasimu. Anda harus cepat seperti angin, rapat seperti hutan, garang seperti api, kokoh seperti gunung, misterius seperti malam, dan perkasa seperti guntur.

59. Bila Anda memperlakukan tentara seperti anak-anak Anda, Anda bisa memimpin mereka ke tempat tergelap dan terdalam; bila melihat mereka seperti putra terkasih Anda, mereka akan bersama Anda sampai mati. Bila Anda terlalu lembut dan tidak membuat hubungan yang kokoh, terlalu ramah dan tidak memberlakukan perintah Anda, bila Anda kurang organisasi dan tidak bisa mengendalikan-maka pasukan Anda akan tidak berguna seperti anak manja.

60. Jangan pernah menyerang menaiki bukit, juga bertahan menuruni bukit; jangan terpancing menyerang dengan pura-pura kabur, dan jangan menyerang musuh yang sudah cukup istirahat dan bersemangat tempur.

61. Jangan telan umpan yang disediakan untuk Anda, dan jangan menghadang pasukan yang mau pulang.

62. Bila Anda mengepung musuh, selalu berikan jalan keluar; dan jangan menekan musuh yang terpojok terlalu keras.

63. Bila medannya tidak menguntungkan, jangan berkemah; bila jalan dan komunikasi bagus, pastikan sekutumu; jangan bertahan di tanah yang sulit; bila Anda terkepung, cari jalan keluar dengan strategi; dalam situasi hidup atau mati, bertempurlah mati-matian.

64. Akan ada jalan yang tidak boleh diikuti; akan ada pasukan yang tidak boleh diserang; akan ada kota yang tidak boleh dikepung; akan ada posisi yang tidak boleh diperebutkan; bahkan akan ada perintah dari penguasa yang tidak boleh diikuti.

65. Pemimpin bijak selalu mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dengan berimbang.

66. Jangan mengharapkan musuh tidak datang ke pertempuran, tapi pada kesiapan Anda menerima mereka; jangan mengandalkan mereka tidak menyerang;, tapi pastikan kemampuan bertahan pada posisi Anda.

67. Lima jebakan yang bisa memerangkap Jenderal: ketidakpedulian pada kematian akan menghasilkan kematian, terlalu memedulikan hidup akan menghasilkan penangkapan; cepat marah bisa memancing tindakan gegabah; salah menempatkan rasa hormat membawa rasa malu; terlalu perhatian pada pasukan hanya menyebabkan kesulitan dan kecemasan yang tidak perlu.

68. Pilih tempat tinggi untuk kemah Anda menghadap timur. Jangan memanjat untuk ikut bertempur di tempat tinggi.

69. Begitu Anda menyeberang sungai, pergilah menjauhinya. Bila musuh yang menyeberang sungai akan menyerang, jangan bertempur di tengah arus; Anda bisa mendapat keuntungan dengan membiarkan setengah kekuatan mereka menyeberang kemudian seranglah.

70. Jangan serang musuh ketika mendekati sungai; pilih tempat tinggi menghadap timur untuk menunggu mereka, dan jangan menyerang melawan arus.

71. Bila Anda bertempur di rawa, bertempurlah dalam rawa dengan pohon-pohon di belakang Anda.

72. Di tanah datar di mana mudah mendirikan kemah, pilih tempat dengan tanah tinggi di sebelah kanan dan belakang sehingga bahaya ada di depan dan aman di belakang.

73. Bila debu terbang tinggi dan kelihatan di udara, ini adalah tanda kereta perang; bila debu tetap di bawah tapi menyebar, ini dibawa oleh infanteri.

74. Bila tentara bersandar pada tombaknya, maka mereka lapar; bila yang dikirim untuk mengambil air meminumnya sebelum membawanya kembali, maka seluruh pasukan kehausan.

75. Bila kemah musuh tampak terbuka untuk diserang, maka itu adalah jebakan.

76. Kumpulan orang berbisik-bisik bersama adalah tanda tidak suka pada pangkat.

77. Bagi Jenderal musuh yang mulai dengan menindas pasukannya tapi akhirnya takut pada mereka adalah puncak kebodohan.

78. Jenderal yang ceroboh meremehkan musuh pasti tertangkap.

79. Jenderal yang menghukum pasukannya sebelum ia memenangkan mereka, tidak akan diterima oleh mereka dan mereka tidak akan berguna baginya.

80. Jenderal yang maju tanpa memikirkan kemenangan pribadi, dan mundur tanpa peduli rasa malu, yang hanya memikirkan melindungi rakyat dan menguntungkan penguansanya-orang ini adalah harta karun sangat berharga bagi negaranya.

81. Bila Anda mengenal musuh dan mengenal diri Anda, Anda pasti menang. Bila Anda mengenal langit dan bumi, kemenangan Anda akan lengkap.

82. Tentara berpengalaman hanya bergerak bila ia yakin akan arahnya.

83. Inti operasi militer adalah kecepatan. Ambil keuntungan dari musuh yang tidak siap; berbarislah di rute yang tidak diduga, dan seranglah di mana mereka tidak memperkuatnya terhadapmu.

84. Jangan takut mengirim pasukan Anda ke posisi di mana tidak ada jalan kembali, karena mereka lebih baik mati dari pada kabur.

85. Bagaimana kalau musuh maju menyerang dengan pasukan besar dan terorganisir? Rebut apa yang mereka sangat hargai, maka mereka akan mendengarkanmu.

86. Adalah urusan Jenderal menutup mulut untuk menjaga kerahasiaan, bersikap adil untuk memastikan kendali, ia harus menggunakan muslihat dan rumor untuk membuat perwira dan anak buahnya tidak tahu maksud sebenarnya.

87. Bila Anda tidak punya jalan kembali, ini adalah lapangan putus asa.

88. …adalah sifat tentara untuk melawan ketika ia terkepung, berjuang ketika ia pikir semuanya hilang, dan mematuhi perintah ketika dalam bahaya.

89. Kemenangan akan dipetik dari kekalahan ketika mereka berada dalam bahaya terbesar.

90. Dalam melaksanakan operasi militer, berikan kesan tersedot dalam rencana musuh ketika sebenarnya menargetkan sayap mereka yang terbuka.

91. Pada hari perang dinyatakan, tutup jalan masuk, batalkan tanda perintah dan hentikan semua komunikasi dengan musuh.

92. Jenderal yang menyerang dengan api menunjukkan kecerdasannya, orang yang menggunakan air hanya menunjukkan kekuatannya. Air bisa memotong musuh, tapi tidak bisa menghancurkan perlengkapan dan persediaannya.

93. Penguasa bijak berpikir ke depan, dan Jenderal yang baik membagun kemenangannya.

94. Jangan gunakan tentara Anda kecuali ada sesuatu yang didapat.

95. Jangan bertempur bila Anda tidak dalam bahaya.

96. Penguasa tidak boleh memerintah Jenderalnya berperang hanya karena marah; Jenderal tidak boleh menyerang karena ia dihina.

97. Pengetahuan masa lalu tidak bisa ditemukan dengan bertanya pada roh-roh, ini harus didapat dari orang yang memiliki pengetahuan akurat tentang situasi musuh.

98. dalam seluruh pasukan, tak seorang pun lebih dekat pada Anda kecuali mata-mata Anda’ dan tidak ada rahasia yang lebih ketat dijaga dari pada jaringan mata-mata Anda.

99. Mata-mata harus digunakan dengan cerdas dan diperlakukan dengan kebajikan.

100. Bila seorang mata-mata memberi informasi sebelum sebuah rencana matang, maka baik si mata-mata dan orang yang dia beri tahu harus dibunuh.

101. Bila Anda menemukan agen musuh memata-matai Anda, tawarkan Suap.




Baca juga: Peringati HUT yang ke-74 Republik Indonesia, Masyarakat WAJIB Nyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza


Referensi:
Trapp, J. (2017). Seni Berperang Sun Tzu. Jakarta: Gramedia



whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis