Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Alasan Utama Konflik Rusia vs Ukraina Pemicu Perang Dunia 3

Rusia tengah mengerahkan sekitar 100 ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Adapun hal tersebut makin menambah ketegangan antara dua negara bertetangga itu, serta meningkatkan ancaman invasi.

Perang Dunia 3 Rusia vs Ukraina

Sementara itu, intelijen Amerika Serikat menyebut bahwa Rusia sudah menyiapkan invasi dengan 175.000 tentara.

Dan militer Ukraina meski mendapat pelatihan dan peralatan dari Amerika Serikat diyakini tetap sulit menandinginya.

Jika terjadi perang Ukraina vs Rusia, negara blok timur dan barat juga akan terlibat.

Peluang itu terbuka ketika presiden Amerika Serikat, Biden pertimbangkan mengerahkan beberapa ribu tentara Amerika Serikat, kapal perang dan pesawat tempur.

Biden mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan menjadi konsekuensi terbesar di dunia yang terjadi sejak perang dunia 2.

NATO pun diperingatkan oleh Rusia agar tidak melanjutkan ekspansi ke arah timur dan tidak mengakui Ukraina sebagai anggotanya.


Penyebab Rusia Menyerang Ukraina

Pada dasarnya, Vladimir Putin sedang berusaha menyusun ulang batas-batas Eropa pasca perang dingin, membangun zona keamanan yang luas, dan menarik kembali Ukraina dengan paksa jika perlu.

Ketegangan antara Ukraina dan Rusia sudah membara sejak 2013, ketika Ukraina berupaya menggulingkan presiden nya yang pro Rusia, yaitu Victor Yanukovych.

Dan militer Rusia memasuki wilayah Ukraina.


Pencaplokan Crimea oleh Rusia

Imbas kondisi tersebut, Rusia mencaplok Semenanjung Crimea yang otonom pada 2014, dan mengobarkan pemberontakan separatis di Ukraina timur.

Rusia berdalih aneksasi Crimea adalah untuk membela kepentingan warga Rusia di sana.

Namun pencaplokan itu tidak diakui oleh sebagian besar negara.

Tak lama kemudian separatis pro Rusia di wilayah Donetsk dan Uhans di Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan dari Kiev sehingga memicu pertempuran yang sengit selama berbulan-bulan.

Gencatan senjata sempat disepakati pada 2015 tetapi sulit ditegakkan.

Perdamaian total tak kunjung didapat di tengah perang Rusia Ukraina yang menewaskan lebih dari 13000 tentara dan warga sipil.


Alasan Putin Menyerang Ukraina

Menurut Putin, Ukraina pada dasarnya adalah bagian dari Rusia baik secara budaya maupun historis.

Vladimir Putin yang kini berusia 69 tahun dan berada senja karir politiknya juga disinyalir berniat memoles citranya dengan memperbaiki apa yang dilihatnya sebagai bencana abad ke-20, yaitu pecahnya Uni Soviet. 

Ukraina negara berpenduduk  44 juta orang yang sebelumnya tergabung  dengan Uni Soviet, dan berbagi perbatasan sepanjang 1.900 KM dengan Rusia, menurut Putin dapat meningkatkan kekuatan negaranya untuk bersaing dengan Amerika Serikat dan China.

Putin turut sinyalir berusaha meningkatkan dukungan nasionalis di dalam negeri di tengah pandemi yang berkecamuk dan perekonomian yang tertatih.

 Pada 2021, Rusia juga dilanda demo anti Putin terbesar dalam beberapa tahun oleh oposisi.

Sementara itu, Rusia beralasan bahwa penempatan ratusan ribu pasukan di perbatasan adalah antisipasi ekspansi NATO ke arah timur dan reaksi terhadap hubungan intensif Ukraina dengan aliansi tersebut.

NATO meningkatkan dukungan untuk Ukraina dalam hal persenjataan pelatihan dan personel.

Rusia pun menuduh Ukraina meningkatkan Jumlah pasukannya sebagai persiapan merebut kembali wilayah Donbass tetapi Kiev membantah tudingan itu.


Mengapa Ukraina Membenci Rusia

Pemerintah Ukraina menegaskan Rusia tidak dapat mencegah Kiev Membangun hubungan yang lebih dekat dengan NATO.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuding Rusia berusaha mengacuhkan negara itu dan menyusun kudeta.

Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba memperingatkan kudeta terencana dapat menjadi bagian strategi Rusia menjelang invasi militer.

Ketegangan antara kedua negara semakin diperburuk oleh krisis energi Ukraina yang mendalam, dan menurut Kiev didalangi oleh Moskva dengan sengaja.

 Saat itu pemerintahan Zelinski sedang diterpa banyak rintangan di berbagai bidang, termasuk gelombang ketiga Covid-19 dan ekonomi yang terkurung.

Banyak orang Ukraina juga tidak senang karena pemerintah belum memenuhi janji untuk mengakhiri konflik di timur negara itu.

Demo antipemerintah pun sempat terjadi di Kiev, sejauh ini peluang perang Rusia Ukraina masih terbuka dan belum ada pembicaraan yang membuahkan hasil positif.

whyushack
whyushack Seorang Pemalas yang Menulis